Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 21 Juni 2020

Kapan Mau Menulis?



Tulisan Sebelum Tidur

Kapan Mau Menulis ?

Aning Sarwiyani:

 

Menulis? Bosan....ngabisin waktu sama pikiran.malas.... buat apa nulis.? Mudah langsung dilisankan...tinggal ceplas ceplos tanpa mikir.

Itulah alasan sebagian jika disuruh untuk menulis. Apalagi bagi anak zaman now. Mereka bilang menulis itu hanya membuang waktu dan tenagà. Ketinggalan zaman.

Anak sekarang kalau sudah disuruh untuk menulis enggan melakukan. Seribu alasan dikemukakan.

Aku sendiri.... juga banyak alasan. Alasan utama karena sudah tua. Mau memasuki masa pensiun...untuk apa menulis..toh sudah berasa pada posisi tinggi golongan dalam jabatan. Tak bisa digunakan untuk kredit point. Ditambah badan yang sering sakit sakitan. Banyak pekerjaan... kurang bisa membagi waktu...kapan kerja...kapan ngurus keluarga....kapan sosialisasi dengan tetangga, belum lagi kalau ada cucu yang lucu dan imut. Hilang sudah hasrat untuk menulis.

Satu hal yang sangat mendesak mau untuk menulis hanya karena ada batas waktu mengumpulkan tugas kegiatan. Mau tak mau harus rela meninggalan aktivitas semuanya.

Bagiku menulis itu bakat. Seorang yang berbakat menulis dengan mudahnya ia menulis kata demi kata menjadi rangkaian kalimat yang enak dibaca dan mudah dipahami. Ada sebagian orang yang suka menulis, tapi hasilnya asal asalan... semua tulisannya buat dimuseumkan sendiri alias tidak pernah dibagi atau dipublikasi. Jadi bagus dan tidak hasil tulisannya belum ada tolok ukur penilaian  karena belum ada pembanding alias belum ada saran dan kritik.

Begitu juga yang aku alami. Terus terang aku juga belum bisa menulis. Menulis yang layak dan enak dibaca. Begitu aku mengikuti kelas belajar menulis...mendapatkan hal yang serupa...tulisan awalku aku posting. Apa komentar-komentar dari beliau. “ Bagus bu, lengkap bu, isinya bagus, siip bu.....mantul... dan lain sebagainya”.  Padahal. Aku berharap di kelas belajar ini benar benar mendapat krisan yang benar dan jujur. Tidak komentar yang asal aku senang. Karena aku memang pemula dalam menulis. Kecewa? Eittts....tunggu dulu.....

Ternyata aku harus mampu menempatkan usiaku sebagai sandaran menerima kritik dan saran mereka. Ada pepatah, membuat orang lain bahagia itu akan mendapat pahala....  hahaha....itu yang aku terima

Terus terang...aku belajar hanya secara nyata...kulihat kubandingkan hasil tulisanku dengan tulisan beliau beliau. Dimana kurang dan lebihnya. Aku hanya bisa melihat dan belum bisa membuat seperti halnya hasil tulisan teman temanku. Tulisan blog temanku bagus bagus, baik dari pengaturan, tulisan, tata letak, bahasa dan isinya.

 Kadang aku geli sendiri, di usia yang sudah 57 tahun, tinggal menunggu beberapa bulan untuk pensiun. Masih ikut belajar menulis. Mungkin aku bisa dikatakan konyol... mau cari apa?  Buat ulah dimasa mendekati purna. Mata sudah kabur, melihat tuts saja salah dudul mengakibatkan banyak salah kata dan huruf tidak betul.

 Mauku..... dalam belajar menulis ini.... setidaknya, meski kita para siswa diberikan kewenangan untuk saling komen dalam krisan,.... sesekali...mereka...para narasumber yang langsung berkecimpung dalam komunikasi juga memberikan kritik dan saran. Jangan pilih pilih.. ketika suka atau dekat dengan peserta A yang dikomen hanya peserta A. Mau dong sesekali disinggahi saran dan kritik dari para narasumber.

Tahukah Ibu Bapak Narasumber.? Tulisan Panjenengan akan memberikan satu goresan tajam dalam sanubari kami para penulis pemula, menjadikan sebuah motivasi yang maha dahsyat. Kritik dan saran Panjengan akan memberikan semangat yang luar biasa.

Kuslalu menanti saat saat indah ada komentar dalam blog blog kami utamanya dari Beliau narasumber dan juga dari Bapak Ibu peserta belajar menulis semua....

• Menanti Untuk kepastian


3 komentar:

  1. Semangat bun...
    Belajar tdk mengenal usia
    Semoga bunda sehat trs dan selalu dalam lindungan Allah SWT

    BalasHapus
  2. Tetap semangat menulis bu aning. Walau ibu bilang di atas tadi "belum bisa menulis" tapi ibu sudah menulis banyak lo buk di tulisan ini.
    Bahasa yang digunakan enak bu, saya baca tanpa terlewat lo buk. Tinggal diperbaiki tanda bacanya akan semakin nyaman untuk di baca buk.
    Kalau kata Bu Kanjeng, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Beliau juga memulai menulis saat sudah berumur. Semangat ya buk. Maaf ya buk jadi panjang komennya. Semoga berkenan.
    Salam kenal bu Aning 😊

    BalasHapus

Post Top Ad

Your Ad Spot