Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 14 Juli 2020

PUISI- PUISIKU

MENTARI SENDU


Cakrawala di ufuk timur
Masih enggan tuk menggeliatkan tubuhmu
Serasa terbebani sejuta besi sembrani
Tuk hadir menghangatkan tubuh kami

Mentari tak mau lagi tersenyum
Menyambut kedatanganku di kelas ini
Sepi
Sunyi
Hanya seperangkat leptop dengan wifi

Bagaskara tak mau menjamahku
Tuk bersatukan jiwa dan hatiku
Membara bersama anak didikku
Mengais dan menimba ilmu

Mentari tiada mau tertawa
Membuka giginya yang merah membara
Tuk berikan segala keperkasaannya
Pada kami..seluruh penghuni bumi

Merahmu mengganas mengudara
Marahmu membabi buta
Kau serang segala masa
Tiada peduli dan gelap mata

Akankah kau terus begini
Tiada muncul dan yersenyum kembali
Sampai kapan derita wabah membumi
Agar mentari tak sendu lagi

Pucakwangi, 14 Juli 2020
Usai magrib menjelang isak

LELAP TIDURMU




Sudah beberapa waktu berlalu
Menyerang dan menghancurkan selalu
Namun tiada sedikitpun bergeming
Kau tertahan
Kau tertahan
Kau terus menyerang
Kelengahan kami kau manfaatkan

Tiadakah kau bermimpi
Akan kembali ke asal negeri
Agar damai bumi pertiwi
Terhindar covid menyerang mati

Kau masih bertengger
Di singgasana mahligai jiwa
Merusak seluruh badan terasa
Dalam waktu sekejap mata

Akankah kau tertidur dengan lelapmu
Tanpa kau bermimpi untuk kembali
Agar damai  penghuni bumi
Bebas darimu
Enyahlah kau pergi
Jangan lagi kembali 
Merusak bumi pertiwi

Bangun
Jangan tertidur lupa diri
Jangan terlelap kau di sini
Enyah menjauh kembali lagi
Pada asalmu awal kembali

Malam Rabu, 14 Juli 2020


DARING 



Tiada sesosok manusia berkelebat di depan mata
Semua harus siapkan diri di depan kaca
Kaca kecil multi fungsi
Karena mesin ada menghinggapi

Jauh dari kata nyata
Semua berawal di dunia maya
Ajarkan ilmu lewat media
Bukan lagi dengan tatap mata

Tetikus biru menghiasi tanganku
Menghantarkan selancar demi ilmu
Sampai di tangan anak didikku

Waktu hanya terbagi satu
Tiada berkembang dan hanya itu
Materi seluas samudra harap disua
Pada anak didik serta merta

Jemari tangan terasa kelu
Kaku tuk menunjuk angka satu
Langkah awal menggapai asa baru
Dalam situasi daring yang baru

Kau tahu 
Aku buta teknologi
Bagaimana aku harus mengawali
Meski ada hasrat benahi diri
Jalan terseok perlahan menjadi

Kutertinggal jauh
Dari mereka para warga kota
Mudah sarana mudah segala
Berbagi ilmu jauh dari sempurna

 Aku disini
Kau jauh di sana
Menyebar sesuai arena
Menebar ilmu via WA
Agar terjalin kebersamaan

Ada kerinduan dì sana
Dalam benak jiwa sesama
Tuk ķembali selalu bersua
Dalam tatap mata jiwa dan raga
Tertawa bersama
Bersendau bersama 
Dalam kelas nan bahagia


Awal KBM , 14 Juli 2020

10 komentar:

Post Top Ad

Your Ad Spot