Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 13 November 2020

KISI-KISI PAS KL9-1

 


KISI KISI SOAL PAS KELAS IX TAHUN 2020

 Tolong diperlajari agar nilaimu bagus,ya nak!

Untuk latihan soal baca di LKS semuanya

1.       Informasi teks laporan

2.       Isi teks laporan

3.       Struktur tujuan dari teks laporan

Tujuan untuk mengklasifikasi, menggambarkan dan memberikan informasi faktual tentang orang, hewan atau  fenomena.

4.       Struktur  alat dan bahan dari teks laporan

5.       Struktur tujuan dari teks laporan percobaan

6.       Struktur  alat dan bahan dari teks laporan percobaan

7.       Struktur dan langkah langkah teks laporan percobaan

Urutan dalam melakukan percobaan yang dilakukan

8.       Struktur dan langkah langkah teks laporan percobaan

9.       Struktur dan simpulan teks laporan percobaan

10.   Struktur dan hasil teks laporan percobaan

11.   Unsur kebahasaan istilah teknis bidang ilmu

12.   Unsur kebahasaan  kata khusus

Suatu kata yang sebelum dianggap memiliki konsep umum, dapat menjadi kata khusus bila dihadapkan kada kata yang lebih umum lagi.

Demikian juga sebaliknya, kata yang semula merujuk pada konsep yang khusus, akan menjadi kata yang bersifat umum bila dihadapkan pada konsep yang lebih khusus.

 13.   Unsur kebahasaan  Laporan Percobaan

 Ciri-ciri kebahasaan yang umumnya digunakan dalam laporan sebagai berikut:

a.       Memperkenalkan aspek umum atau kelompok (generik), seperti kendaraan roda dua, transportasi umum, mamalia, keluarga kucing, ikan air tawar, unggas, reptilia, dan lain-lain.

b.      Menggunakan kata tugas hubungan logis, seperti ketika, maka, dan seterusnya.

c.       Kata tugas digunakan untuk menjaga tulisan koheren.

d.      Menggunakan kalimat aktif.

e.      Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi

f.        Tidak ada urutan waktu, tetapi ada urutan kegiatan

g.       Menggunakan kata benda dan frasa benda dibanding kata ganti orang

      Penggunaan kata ganti orang sangat terbatas.

h.      Beberapa laporan menggunakan istilah teknis atau istilah bidang ilmu

i.         Biasanya disertai foto, diagram, peta, dan seterusnya.

14.   Unsur kebahasaan  Kata umum

Kata umum adalah kata yang ruang lingkup maknanya mencakup hal-hal umum dan menyangkut aspek-aspek yang lebih luas. Contohnya kata pohon. Tercakup dalam tanaman adalah daun, buah, akar, dsb. Dengan demikian kata pohon merupakan kata umum karena maknanya lebih luas daripada kata-kata lainnya, seperti daun, buah, akar, atau lainnya.

 15.   Unsur kebahasaan Kalimat aktif

Ciri kebahasaaan teks eksposisi

a.       Nominalisasi (pembendaan)

1. Nominalisasi (Pembendaan)

Nominalisasi (pembendaan) merupakan ciri khas teks eksposisi  Pembendaan merupakan proses tata bahasa mengubah kata benda, kerja, dan sifat menjadi kata benda. Fungsinya untuk menghubungkan makna antarkalimat. Perhatikan contoh berikut.

1) Pemerintah memberlakukan Undang-Undang Antikekerasan.

2) Pemberlakukan tersebut melegakan banyak pihak di negeri ini.

Kalimat (1) dan (2) saling berhubungan yang dihubungkan oleh kata memberlakukan-pemberlakuan.

Nominalisasi (pembendaan) digunakan saat kata benda dibentuk dari kata kerja, misalnya membangun-pembangunan, mendaur ulang-pendaurulangan, berhasil-keberhasilan, merintis-perintisan.

Pembendaan digunakan untuk mengubah kalimat dari bentuk aktif ke pasif, misalnya Kita harus mendaur ulang sampah. Pendaurulangan itu menguntungkan lingkungan dan menghasilkan uang. Informasi baru di akhir kalimat menjadi fokus untuk kalimat berikutnya. Ini upaya agar bentuk tulisan runtut, kohesi, dan koheren.

b.      Bentuk pasif dan kata ganti orang

Bentuk Pasif dan Kata Ganti Orang

Teks eksposisi umumnya ditulis bukan dalam bentuk orang pertama  (saya), namun,  lebh berbentuk istilah umum yang menggambarkan sebagai anggota masyarakat atau warga negara atau yang misalnya Ini harus dihentikan. Bentuk pasif dapat digunakan agar ungkapannya lebih formal dan kuat.

Bahasa evaluatif menambahkan makna bahasa yang lebih kuat  misalnya Hal yang paling penting bahwa semua orang. Kata ganti orang sering dihilangkan. Pengarang berbicara secara persuasif tentang orangtempat, dan hal yang sudah ada dalam teks, misalnya dia, mereka, bangsa Indonesia, warga negara.

c.       kosakata

Kosakata yang digunakan sering berupa istilah teknis. Kosakata  dapat menyertakan abstrak. Sementara itu, sinonim digunakan untuk menghindari pengulangan dan menjaga agar tetap membaca tulisan. Rantai kata, pasangan kata (sinonim dan antonim), serta rumpun kata yang saling berkaitan makna seperti tanah, regenerasi, dan sumber

daya alam banyak digunakan. Kata benda abstrak yang digunakan, seperti kegembiraan, takut, dan kata kata teknis seperti spesies dan genius. Persoalan menjadi lebih ilmiah karena merujuk pendapat ahli. Kata emotif digunakan untuk melibatkan perasaan audiens misalnya Penggunaan sumber daya kita secara berlebihan akan menghancurkan tanah.

Ciri penting kebahasaan adalah penggunaan kata tugas (konjungsi) yang berfungsi menghubungkan bagian-bagian teks. Kata tugas ini dapat mengaitkan gagasan, konsep kontras, urutan pikiran, penambahan terhadap gagasan dan menghubungkan sebab-akibat.

Contoh kata-kata ini adalah pertama kali, akhirnya, sebagai tambahan, sebab/karena, sebagai hasil dari, di pihak lain.

 

Kata tugas menciptakan kohesi (keterpautan bentuk) dan  mengekspresikan hubungan sebab-akibat, seperti, sebab, karena, oleh sebab itu, dan maka.

 

Alasan untuk tindakan atau pilihan ditunjukkan melalui penggunaan kata hubung antarkalimat, misalnya bagaimanapun, hal yang mirip. utamanya, oleh karena itu, maka, sebab, dan alasan pertama,

 Modalitas atau kepastian mulai dari yang moderat hingga derajat tinggi ditemukan dalam kata-kata terpilih, sebagai contoh sering, nyaris,paling hanyak, umumnya, mungkin, dapat. Hal ini tergantung apakah penulis ingin merasa mendesak, membatasi diri, atau diskusi terbuka.

16.   Unsur kebahasaan Kalimat perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi sebuah perintah yang ditujukan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, kalimat perintah adalah kalimat yang dipakai untuk mendapatkan tanggapan sesuai dengan kehendak penuturnya.
Ciri-Ciri Kalimat Perintah
Kalimat perintah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menggunakan partikel –lah.
Contoh :
a. Pergilah dari rumah!
b. Cepatlah kamu pergi!
c. Bantulah temanmu!
2. Berpola kalimat inversi (PS).
Contoh :
a. Ambilkan pulpen itu!
b. Makanlah sayur itu!
3. Menggunakan tanda seru (!) dalam bahasa tulis.
Contoh:
a. Pulanglah!
b. Ayo keluar!
c. Pergilah!
4. Kalimat perintah dalam komunikasi lisan diucapkan dengan intonasi naik di awal dan berintonasi rendah di akhir kalimat.
Contoh :
a. Buang barang-barang itu ke tempat sampah!                         
b. Selesaikan pekerjaanmu!

17.   Tipe teks eksposisi

1 Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang sangat eratkaitannya dengan pelajaraan bahasa Indonesia. Teks eksposisi adalah salah satu jenis  dari berbagai macam jenis teks dalam bahasa Indonesia disamping teks narasi, teks deskripsi, teks prosedur, dan sebagainya. Sama halnya dengan teks yang lain, teks eksposisi memiliki ciri ciri khusus, struktur kalimat, contoh dan sebagainya  yang membedakan teks ini dengan lainnya. Pada dasarnya akan menemukan banyak sumeber jika mencari informasi tentang pengertian teks eksposisi adn contohnya.

 

2 Tujuan Teks Eksposisi

Tes eksposisi memiliki  tujuan untuk memaparkan atau menjelaskan sejelas-jelasnya mengenai sejumlah informasi tentunya kepada para pembaca, sehingga dengan membaca teka ekposisi maka pepembaca akan memperoleh pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian

 3 Ciri-Ciri Teks Eksposisi

a Menjelaskan informasi atau pengetahuan tentang suatu hal.

b. Gaya informasi yang bersifat mengajak

c. Penyampalan menggunakan bhasa baku dan disampaikan secara lugas.

d. Bersifat netral atau tidak memihak.

e.Fakta dipakai sebagal alat kontritasi dan alat kontribusi

 Gagasan Umum sebagai Dasar Penyimpulan Isi Teks

Kesimpulan juga disebut ikhtisar atau pendapat terakhir yang mengandung informasi

berdasarkan uraian sebelumnya. Kesimpulan dapat berupa fakta, pendapat, atau alasan terhadap suatu objek. Dalam soal bahasa Indonesia, kesimpulan berupa kalimat-kalimat fakta yang diberi pendapat.

 Simpulan berarti hasil menyimpulkan atau kesimpulan. Simpulan dapat diketahui  berdasarkan letak gagasan umum. Untuk mudah menyimpulkan paragraf, kamu harus mencari gagasan umum tiap-tiap paragraf. Gagasan umum-gagasan umum tersebut, kemudian disusun menjadi satu kalimat. Langkah-langkah dalam menyimpulkan teks eksposisi sebagai berikut ini

a. Membaca atau mendengarkan teks eksposisi dengan saksama.

b. Mencatat gagasan umum teks eksposisi.

 

18.   Tipe teks eksposisi untuk promosi menjual barang ( Intinya dengan menggunakan fakta dan pendapat yang sesuai dengan kondisi barangnya)

 

19.   Tipe teks eksposisi untuk membela suatu kasus( Intinya dengan menggunakan fakta dan pendapat yang sesuai dengan kasus yang dibelanya : tabrakan, pencurian, dll)

 

20.   Identifikasi gagasan, pikiran, atau pandangan

Gagasan utama atau gagasan pokok adalah permyataan yang menjadi inti dari sebuah

pembahasan. Atau dengan bahasa lain gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar

pengembangan sebuah paragraf.Gagasan utama biasanya terletak pada kalimat utama yang

biasanya terletak di awal dan akhir paragraf.Namun ada pula paragraf yang gagasan utama

berada di awal dan akhir sekaligus.

a. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya terletak di awal paragraf,

gagasan utama itu dinyatakan dalam kalimat utama. Diawali dengan pernyataan umum dan

di susul dengan penjelasan umurn.

b. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.

C. Paragraf Campuran

Paragraf campuran yaitu paragraf yang kalimat utamanya berada di awal dan di akhir paragraf. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama.

 

21.   Menentukan isi pidato

Struktur isi pidato ada 3

a.       Penyataan posisi

b.      Tahapan argumen

c.       Penguatan pernyataan posisi

22.   Menentukan cara untuk memersuasi

Coba pikirkan jutaan hewan yang kehilangan rumahnya setiap hari akibat pohon yang ditebang. Jika daur ulang berkelanjutan, kita dapat menyelamatkan banyak hutan yang indah

Contoh cara memersuasi dengan cara EMOSI

 

"Daur ulang "Kita paham bahwa  cadangan sumber daya alami kita terbatas. Kita dapat adalah hal benar yang kita lakukan. Kita dapat memperpanjang  cadangan kita dengan daur ulang."

Contoh cara memersuasi dengan cara LOGIKA

  “Daur ulang adalah hal yang benar yang dilakukan. Memubazirkan sumber  daya kita yang terbatas sama dengan mencuri hak anak cucu kita di masa depan, ini tidak bermoral."

Contoh cara memersuasi dengan cara ETIKA

 

23.   Menentukan cara untuk memersuasi

Seorang pembicara yang terarik untuk membujuk khalayak harus mempertimbangkan 3

(tiga) bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos), dan etika / kredibiltas (ethos). Teori retorika merupakan teori yang memberikan petunjuk untuk menyusun sebuah presentasi atau pidato persuasif yang efektif dengan menggunakan alat-alat persuasi yang tersedia. (Rahmat, 2011: 7).

 

Ketiga hal tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Ethos ( menggunakan pendekatan etika)

Ethos (ethical) berarti "sumber kepercayaan" (suorce credibility) yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara dia berkomunikasi, vaitu, menuniukkan kepada khalayak banwa kita  memiliki kepribadian yang tepercaya dan berpengetahuan luas.

2. Pathos( menggunakan pendekatan  EMOSI )

Pathos (emotional) berarti "imbauan emosional" (emotional appels), yaitu perasaan emosional Khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan "psikologi  ". Oleh karena itu, pembicara harus dapat mempermainkan perasaan pendengar.

3. Logos ( menggunakan pendekatan LOGIKA )

Logos (logical berarti "imbauan logis" (logical appeals), yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan pembicara dengan benar uraiannya masuk akal, dalam arti memiliki bukti atau  contoh yang konkret pada khalayak (Abidin, 2013: 17).

Sesuai dengan uraian tersebut, cara mempersuasi dapat diringkas menjadi diagram pohon

sebagai berikut.

 24.   Menentukan cara untuk memersuasi

25.   Menentukan struktur pidato

1. Pembukaan. Pidato harus memiliki pembukaan vang kuat, Cara pembukaan yang kuat ada

lima unsur.

a. Merebut perhatian, melalui pernyataan vang dramatis atau dengan bantuarn Visdan

b. Menyampaikan hubungan dengan audiens. Tunjukkan kesamaan dan empati kepada

 audiens.

c. Menyampaikan kelayakan. Tunjukan bahwa kamu layak berbicara tentang topik sebab

pengalaman personal atau profesional yang kamu lakukan. Lakukan dengan Santun dan

berdasarkan data.

d. Menyampaikan tujuan. Jelaskan apa harapan pembicara setelah pidato selesal.

e. Menyampaikan peta jalan. Katakan kepada audiens pokok-pokok pikiran pidato.

2. Isi pidato: Isi pidato sebaiknya berisi pokok pikiran yang disertai alasan meyakinkan untuk

      mendukung pandanganmu. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis dan dikenal audiens

Penutup. Tutuplah pidato dengan menarik dan mengesankan

26.   Menentukan struktur pidato persuasi

27.   Menentukan struktur pidato persuasi

28.   Kebahasaan pidato

Unsur Kebahasaan Pidato Persuasif

Mencermati contoh pidato persuasif tersebut, unsur kebahasaan yang dapat didentifikasi

sebagai berikut.

1. Terdapat nominalisasi (pembendaan). Pembendaan merupakan proses tata bahasa mengubah kata benda, kerja, dan sifat menjadi kata benda. Fungsinya untuk  menghubungkan antarkalimat.

Misalnya: kaya (kata sifat) menjadi kekayaan (kata benda)

2. Terdapat bentuk pasif dan kata ganti orang, misalnya:

a. Budaya menurut Wikipedia adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimilik oleh sebuah kelompok (bentuk pasif).

b. Bapak dan ibu Dewan juri yang saya hormati. (kata ganti orang)

3. Terdapat istilah, misalnya : adat-istiadat, khatulistiwa.

4. Terdapat kata benda abstrak, misalnya: kekayaan

5. Terdapat kata-kata emotif, misalnya: Tanpa kita lestarikan budaya kita akan hilang lenyap tak  berbekas.

6. kata tugas menciptakan kohesi ( keterpautan bentuk) dan mengekspresikan hubungan sebab akibat, seperti, sebab, karena, oleh sebab itu, maka.

29.   Kebahasaan pidato

30.   Latar waktu

Latar yang berkaitaan dengan ketika terjadinya suatu peristiwa, pagi, siang,malam, ketika hujan turun, ketika menangis, ketika menulis.

31.   Penokohan

Setelah menentukan tema cerpen, langkah berikutnya kita tentukan siapa saja tokoh-tokoh yang akan ditampilkan dalam cerpen. Semua tokoh yang terlibat dalam peristiwa yang kita alami kita tulis, dan tentukan juga watak tokoh-tokoh yang telah kita pilih.

32.   Latar tempat

Menurut Nurgiantoro (1995:216), latar/setting merupakan waktu/keadaan alam atau cuaca

terjadinya suatu peristiwa, karena setiap perbuatan atau aktivitas manusia akan terjadi pada

tempat, waktu dan keadaan tertentu sehingga cerita itu tampak lebih hidup dan logis untuk

menggerakkan emosi pembaca. Hal ini penting untuk memberikan kesan realisitis kepada

pembaca, meciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi

sehingga pembaca dapat merasakan dan menilai kebenaran, ketepatan dan aktualisasi latar yang diceritakan sehingga merasa lebih akrab. Sebagai penuntun untuk memahami latar/setting adalah :

Kapan peristiwa itu terjadi?

Di mana peristiwa itu terjadi?

Bagaimana situasi alam di daerah itu?

 

33.   Watak tokoh

Penokohan /perwatakan yaitu caa melukiskan sikap dan watak para pelakunya atau kepribadian tokoh-tokohnya,meliputi sifat lahir dan sifat batinnya.

 

34.   Tema cerpen

Tema adalah gagasan utama yang menjadi pokok permasalahan dalam sebuah cerita. Tema dalam suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Oleh karena itu, pengarang tidak mengatakan secara jelas tema karangannya, tetapi merasuk, menyatu dalam semua unsur cerpen dan dengan demikian akan menghasilkan suatu cerpen yang baik. Menurut Adiwardoyo (1990:13), tema adalah gagasan sentral pengarang yang mendasari penyusunan  suatu cerita dan sekaligus menjadi sasaran dari cerita itu. Tema merupakan perpaduan antara pokok persoalan dan tujuan yang ingin dicapai pengarang lewat cerita itu.

Untuk mengetahui tema kita bisa menyusun pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan berikut.

a. Persoalan apakah yang paling menonjol dalam cerita itu?

b. Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca?

C. Persoalan-persoalan apa saja yang diungkapkan pengarang dalam cerita itu?

Dengan demikian, tema dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum sebuah karya

35.   Alur/Plot

Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi suatu satu kesatuan yang padu, bulat dan utuh. Alur atau plot dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sudut tinjauan atau kriteria. Alur atau plot tersebut dapat dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu: "alur maju, alur mundur, dan alur gabungan". Alur maju bermula dari titik awal peristiwa dan berjalan secara teratur sampai titik akhir cerita. Disebut alur mundur apabila peristiwa-peristiwa yang disusun berdasarkan sebab akibat mencerikan masa lampau dari titik akhir menuju titik permulaan. Sedangkan alur gabungan adalah apabila perirtiwa-peristiwa yang ada disusun secara campuran antara sebab akibat, waktu kini ke waktu lampau dan waktu lampau ke waktu kini (Wendy Widya, dkk, 2006: 28).

 

36.   Amanat.

Amanat (pesan) ialah sesuatu yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Penyampaian  amanát (pesan) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara lisan dan cara tulisan. Cara pertama, penyampai amanat langsung berhadapan dengan penerima sebagai lawan bicara atau pendengar, sedangkan cara kedua, penyampai amanat tidak berhadapan langsung dengan penerima, tetapi menggunakan perantara/alat bantu; dapat berupa cerita, buku (fiksi dan nonfiksi). Untuk menemukan amanat pada sebuah karya sastra, misal cerpen, kita harus lebih dulu memahami tema, rasa, dan nada cerpen itu. Tema berbeda dengan amanat. Tema berhubungan dengan arti karya sastra, sedangkan amanat berhubungan dengan makna karya sastra (meaning dan significance) yang berifat kias, subjektif, dan umum. Makna karya sastra selalu berhubungan dengan orang per orang, konsep seseorang, dan situasi penyair mengimajinasikan karyanya.

Amanat (pesan) sebuah karya sastra, selain yang dibicarakan di atas, dapat pula ditentukam

melalui perndekatan teori sastra (sejarah sastra, angkatan, atau zaman) terciptanya karya sastra itu. Jadi, menemukan amanat pada sebuah karya sastra (cerpen) selain memahami tema, rasa dan nada, juga dapat ditemukan melalui pendekatan teori sastra.

 

37.   Struktur cerpen

a.Orientasi

Penentuan peristiwa, menciptakan gambaran visual latar, atmosfer, dan waktu kisah. Pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi

b.Rangkaian peristiwa:  

Kisah berlanjut melalui serangkaian peristiwa tak terduga.

c.Komplikasi:

Cerita bergerak seputar konflik atau masalah yang memengaruhi latar waktu dan karakter. Tokoh utama mengarah ke solusi.

d.resolusi:

solusi untuk masalah atau tantangan dicapai berhasi. Cara pengarang mengakhiri cerita

38.   Struktur cerpen

Biasanya ada paparan atau penggalan cerita dan disuruh untuk menentukan unsur struktur dari cerpen : orientasi atau rangkaian persitiwa atau resolusi, atau komplikasi

39.   Struktur cerpen

40.   Ciri kebahasaan cerpen

Ciri kebahasaan yang menonjol teks naratif, khususnya cerita pendek fiksi adalah sebagai berikut.

1. Sudut pandang pencerita menjadi ciri kebahasaan yang khas cerpen, apakah pencerita menjadi orang pertama atau ketiga.

2. Beberapa dialog dapat dimasukkan, menunjukkan waktu kini atau lampau.

3. Kata benda khusus, pilihan kata benda yang bermakna kuat dan bermakna khusus, misalnya memilih kata klakson dibanding bel.

4. Uraian deskriptif yang rinci, deskripsi indera yang digunakan untuk menggambarkan

pengalaman, latar, dan karakter. Misalnya, baunya seperti apa, apa yang bisa didengar, terlihat seperti apa, seperti apa rasanya, dan lain-lain.

5. Penggunaan majas:

a. simile (perbandingan langsung "seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankar

nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari katapel sambil menjerit sejadi-jadinya") metafora (perbandingan tidak langsung atau tersembunyi "dia memiliki hati batu", "kera

kepala seperti lembu");

b. personifikasi (benda mati yang dianggap seperti mahluk, hidup), misalnya Perutny

keroncongan karena sejak pagi belum sarapan)

6. Penggunaan pertanyaan retoris sebagai teknik melibatkan pembaca, misalnya: Anak kecil   tahu akan arti sedekah. Mengapa aku tidak?

41.   Identifikasi kritikan

42.   Identifikasi teks tanggapan

Teks tanggapan merupakan bagian dari genre teks eksposisi. Di dalamnya terdapat argumen-

argumen, ulasan-ulasan tentang sesuatu hal contohnya tanggapan terhadap karya seni.  Saat berargumen sebenarnya kita sedang berpendapat yang bertujuan meyakinkan orang lain. Fungsi pendapat ini berlaku juga saat kita menanggapi sesuatu. Tanggapan menghasilkan penilaian baik pujian maupun kritikan. Hal yang harus diperhatikan saat memberi tanggapan adalan harus objektif dan santun. Objektif artinya kita menanggapi sesuatu verdasarkan apa yang sesungguhnya, fakta dan kenyataan.  Kata santun berarti cara menyampaikan tanggapan itu harus berdampak positif. Meskipun yang kita sampaikan adalah tentang yang kurang baik tetapi harus sampaikan dengan cara (dan bahasa) yang baik

43.   Identifikasi isi teks tanggapan

44.   Identifikasi isi teks tanggapan

45.   Identifikasi sanggahan

 

46.   Identifikasi pujian

Selanjutnya kita bahas bagaimana cara menyampaikan pujian. Sebagai manusia tentu kita lebih senang menerima pujian daripada menerima kritik. Itu adalah sifat alami manusia yang lebih menyukai sesuatu yang terlihat lebih bagus/mengenakan untuk diterima.

Untuk menyampaikan pujianpun kita harus memperhatikan etika dan kesantunan dalam berbahasa. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menyampaikan pujian, diantarnya :

1.Menggunakan kata-kata yang baik dan sopan

2.Memuji disertai dengan alasan yang tepat

3.Tidak memuji secara berlebihan

 

Yang harus kita perhatikan adalah dalam menyampaikan kritik maupun pujian kita harus selalu memperhatikan unsur kesantunan dan kesopanan.

 

 

47.   Struktur teks tanggapan

Struktur Retorika

• Konteks : Apa yang ditanggapi? Di mana,kapan peristiwaterjadi? Peristiwa apa, politik, sosial, seni budaya?

Deskripsi : Apa dan bagaimana sesuatu terealisasi diciptakan atau dihasilkan?

Penilaian: Apa yang kita pikirkan tentang sesuatu itu?

48.   Struktur teks tanggapan

49.   Unsur kebahasaan  teks tanggapan

BAHASA TEKS TANGGAPAN

Di kelas VII, kamu sudah mempelajari teks deskripsi. Kemampun mendeskripsikan diperlukan saat menyusun teks eksposisi tanggapan makna misalnya, menggambarkan perasaanmu terhadap sesuatu. Hal ini dimulai dengan mencatat apa saja yang menarik dan tidak baik yang kurang baik, keunggulan dan kelemahan. Ini data untuk menjawab ketika ditanya, "Bagaimana perasaanmu tentang ..? banyak remaja menjawab dengan, "Gimana gitu..." Jawaban semacam ini menunjukan ketidakmampuan mendeskripsikan sesuatu.

Selain kemampuan mendeskripsikan, kemampuan yang harus dikuasai  adalah mengungkapkan pujian dan kritik dengan bahasa yang santun.

MENANGGAPI : PUJIAN

Sangat menyenangkan menerima pujian, siapa pun suka, siapa pun dia (tua, muda, besar, kecil, miskin, kaya, lelaki, perempuan, cantik, tampan ataupun orang yang merasa tidak cantik/tampan. Coba perhatikan pengalamanmu hidup, di rumah, di sekolah, di masyarakat, apakah orang Indonesia suka memuji? Atau sebaliknya?

Sayangnya, kamu jarang sekali melihat orang memuji dengan tulus. Ayo, kamu tanamkan dan biasakan memuji orang lain dengan tulus. Biasakan  melihat sisi baik dari setiap orang, setiap hal. Jika semua orang Indonesia  membiasakan ini maka akan terbentuk bangsa yang memiliki kepercayaan tinggi. Energi positif akan membangun Indonesia lebih maju.

Pujian membawa perasaan positif yang disebabkan seseorang telah memperhatikan sesuatu karyamu, perbuatanmu, ucapanmu, dirimu yang dianggap memiliki nilai. Memuji  merupakan komponen penting kemampuan bersosialisasi dan juga sarana berguna untuk memulai percakapan. Namun bagi beberapa orang, memberi pujian menjadi pengalaman yang kurang nyaman karena khawatir kurang tepat. Jangan cemas, ikuti petunjuk berikut tentang memberikan pujian dengan tepat.

                MEMUJI SECARA TEPAT

Tulus, bukan basa-basi. Memuji tidak dengan sungguh-sungguh akan  dapat dirasakan. Sebaliknya, jika pujian itu sungguh-sungguh, tulus bukan sekadar basa-basi dapat dirasakan dan orang senang dengan apa yang kamu katakan. Caranya, memandang orang yang dipuji jika memuji secara langsung; atau memuji secara khusus. Misalnya lebih khusus jika mengatakan, "Kamu tampak lebih ceria jika memakai baju warna itu" daripada mengatakan "Kamu bagus memakai baju itu".

Hormati, hargai. Jangan sampai niat memuji malah diterima sebaliknya. Hati-hati memuji kberdasarkan suku, agama, ras, atau penampilan ns

seseorang. Ini wilayah berbahaya. Hindari ungkapan penjelas yang tidak perlu. Misalnya, "Kamu hebat untuk ukuran orang desa" atau "Tidak “ada orang kampung yang sepintar kamu" (ini menyiratkan orang desa kampung tidak ada yang hebat atau pintar) atau "Tuh kan kamu terlihat cantik kalau berdandan" (ini menyiratkan bahwa jika tidak berdandan orang itu tidak cantik).

Waktu. Ada beberapa pujian yang tidak cocok dalam situasi tertentu.  Pastikan lihat konteks peristiwa sebelum memuji seseorang, Maksudnya  ada pujian yang bisa diberikan kapan saja dan ada yang harus diberikan seketika. Paling tepat, pujian diberikan setelah seseorang mengerjakan sesuatu dengan sangat baik. Puji seketika dan di hadapan banyak orang. Kesaksian orang-orang membuat pujian lebih bermakna dan si penerima merasa dihargai.

Berikan rasa nyaman. Tujuan memuji adalah untuk orang lain bukan membicarakan diri sendiri. Jangan membicarakan diri sendiri apalagi jika maknanya berlawanan. Ini membuat orang yang dipuji merasa tidak nyaman. Misalnya, "Kamu hebat sekali sudah memenangi kejuaraan catur mengharumkan sekolah kita, kalau saya tidak mungkin bisa. Saya orang yang tidak bisa apa-apa.

50.    Unsur kebahasaan  teks tanggapan

 

1 komentar:

Post Top Ad

Your Ad Spot