Tentang Apa perbedaan artikel ilmiah dan artikel populer
yang kedua adalah apa ciri judul artikel yang tidak memenuhi syarat untuk surat
kabar dan majalah untuk yang pertama rekan-rekan kita akan dicatat dulu Apa
perbedaan artikel ilmiah dan artikel populer
Artikel populer dan artikel ilmiah hasil penelitian ada
perbedaan yang sangat signifikan dengan semua perbedaan ini kita akan
berpengaruh pada pembicaraan malam ini
hari ini
Demikian juga dengan pembacanya.
Artikel populer cenderung pembacanya heterogen sedangkan pembaca artikel ilmiah
lebih kepada spesialis akademik.
1. Artikel populer
2. Artikel ilmiah hasil
penelitian
Artikel populer dalam
penulisannya tetap menjaga kaidah penulisan ilmiah meskipun tidak murni
merupakan hasil penelitian.
Artikel populer berarti menyebarkan gagasan yang aktual
kepada pembaca dengan tujuan akhir agar gagasannya bisa diterima pembaca
Artikel populer adalah
artikel yang dibutuhkan koran dan majalah. Sedangkan artikel untuk lomba yang
biasa diselenggarakan kemendikbud adalah artikel ilmiah.
Artikel populer sangat dibutuhkan
surat kabar. Sekitar 2.429 media cetak di indonesia membutuhkan tulisan artikel
setiap harinya.
Sistematika tulisan artikel populer
- Surat
pengantar untuk redaksi
- Judul
artikel
- Nama
penulis
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Penutup
- Biodata singkat penulis
Tulisan ilmiah hasil
penelitian adalah tulisan yang menyajikan data dan fakta
Disusun secara sistematis atau
prosedural, tidak menonjolkan unsur emotif pribadi, tuntas, tidak memunculkan
kekeliruan, kesimpulannya berlaku umum, menggunakan bahasa denotatif (arti
sebenarnya) bukan konotatif
Artikel ilmiah hasil
penelitian adalah formulasi atau
“saripati” dari hasil penelitian. Hasil penelitian itu disajikan secara
sederhana, singkat sehingga mudah dipahami.
Artikel ilmiah hasil
penelitian biasanya dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah, seperti jurnal
pendidikan, jurnal pgri, jurnal kkg dll.
Jenis karya tulis ilmiah (kti)
- Karya
ilmiah pendidikan (paper, skripsi, thesis, disertasi, laporan ilmiah)
- Karya
ilmiah panduan (panduan pembelajaran, dan buku pelajaran (diklat)
- Karya
ilmiah referensi (kamus, dan ensiklopedi)
- Karya
ilmiah penelitian (naskah seminar, laporan hasil penelitian, jurnal
penelitian)
Sistematika artikel ilmiah hasil
penelitian
- Judul
- Nama
penulis
- Abstrak
- Pendahuluan
- Hasil
penelitian/ pembahasan
- Penutup
(simpulan dan saran)
- Daftar
pustaka
- Data
diri peneliti
Perbedaan tema, topik, dan judul
Tema berasal dari bahasa
yunani; “tithenai” yang berarti “sesuatu
yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan”.
Tema adalah uraian dari topik yang bersifat spesifik.
Tema adalah inti persoalan atau cerita.
Topik juga berasal dari bahasa
yunani; “topoi” artinya “tempat” atau “pokok pembicaraan”.
Topik adalah pokok pembicaraan atau masalah yang dibahas.
Judul artikel
Judul artikel harus
mencerminkan ide utama atau memberi
informasi kepada pembaca tentang konsep yang akan dibahas.
Hal yang harus diperhatikan
sebelum menulis judul artikel
- Terlebih
dahulu kita menentukan tema dan
topik artikel
- Topik
harus sudah ditentukan sebelum menulis judul artikel.
- Sementara
judul artikel tidak selalu
demikian.
- Kadang-kadang
topik langsung dijadikan judul artikel.
Kesatu:.judul
artikel terlalu singkat atau terlalu panjang.
Contoh: 1. Manusia dan agama
2. Upaya pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan dikawasan desa tertinggal
Kedua:
.judul artikel tidak provokatif (pasif)
atau tidak memunculkan rasa ingin tahu
Pembaca.
Contoh;
1. Masalah politik perizinan di indonesia
2.
Cinta segi tiga
3. Pulang
kampung karena wabah
Ketiga:.
Judul artikel tidak relevan dengan pokok bahasan.
Contoh
(artikel dengan topik bahasan perizinan):
1. Yang Kandas Yang Terhempas
Keempat.
Judul artikel tidak aktual.
Contoh
1. Antara
mahasiswa dan dosen (judul apa pula ini?)
2. Menabur
cinta dipusaran
Kelima.
Judul artikel terkesan formal / kaku tidak komunikatif.
Contoh
1. Peranan
polisi dalam menciptakan tertib lalu lintas
Keenam.
Judul artikel tidak representatif (tidak mewakili kepentingan sebagian besar pembaca)
Contoh
1. Oh,
konglomerat
2.
Wow memalukan
Ketujuh.
Judul artikel tidak spesifik
Contoh
1.
Politik yang menjerat konsumen
2. Wabah
korona dimata dunia
Kedelapan.
Judul artikel tidak atraktif (tidak
menarik) dan tidak memikat
Contoh
1. Perundingan
damai di timur tengah
Kesembilan. Judul artikel kurang variatif
Contoh
1. Format
pembinaan dan sumberdaya politik
2. Format
orde baru dan sumber daya politik
3. Format
kebijakan dan sumber daya aparatur
Kesepuluh. Judul artikel mengandung unsur sara
Contoh ;1.
Sikap serakah pengusaha jawa 2. Jangan berdagang dengan cina
Kesebelas-judul
artikel ambigu/ tidak relevan/ tidak jelas
Contoh ;
1. Wabah corona bukan sekedar wabah
Kedua belas-judul artikel tidak logis
Contoh
1. Cara mudah menyembuhkan penyakit jantung dengan olahraga dua km setiap hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar