Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 04 Agustus 2020

ARTIKEL POPULER DAN ARTIKEL ILMIAH- HARI KE 2


 ARTIKEL POPULER DAN  ARTIKEL  ILMIAH 
HASIL PENELITIAN


SARWIYANI-PATI
SELASA, 4 AGUSTUS 2020

Tentang Apa perbedaan artikel ilmiah dan artikel populer yang kedua adalah apa ciri judul artikel yang tidak memenuhi syarat untuk surat kabar dan majalah untuk yang pertama rekan-rekan kita akan dicatat dulu Apa perbedaan artikel ilmiah dan artikel populer

Artikel populer dan artikel ilmiah hasil penelitian ada perbedaan yang sangat signifikan dengan semua perbedaan ini kita akan berpengaruh pada pembicaraan  malam ini hari ini 

Demikian juga dengan pembacanya. Artikel populer cenderung pembacanya heterogen sedangkan pembaca artikel ilmiah lebih kepada spesialis akademik. 

1. Artikel     populer

2. Artikel ilmiah hasil penelitian

Artikel populer adalah tulisan ilmiah yang disajikan  dengan format dan bahasa yang populer sehingga enak dibaca. Artikel populer  sekarang ini sering disebut opini. Bahasanya mudah dipahami semua kalangan.

Artikel populer dalam penulisannya tetap menjaga kaidah penulisan ilmiah meskipun tidak murni merupakan hasil penelitian.

Artikel populer  berarti menyebarkan gagasan yang aktual kepada pembaca dengan tujuan akhir agar gagasannya bisa diterima pembaca

Artikel populer adalah artikel yang dibutuhkan koran dan majalah. Sedangkan artikel untuk lomba yang biasa diselenggarakan kemendikbud adalah artikel ilmiah.

Artikel populer sangat dibutuhkan surat kabar. Sekitar 2.429 media cetak di indonesia membutuhkan tulisan artikel setiap harinya.

Sistematika tulisan artikel populer

  1. Surat pengantar untuk redaksi
  2. Judul artikel
  3. Nama penulis
  4. Pendahuluan
  5. Pembahasan
  6. Penutup
  7. Biodata singkat penulis

Tulisan ilmiah hasil penelitian adalah tulisan yang menyajikan data dan fakta

Disusun secara sistematis atau prosedural, tidak menonjolkan unsur emotif pribadi, tuntas, tidak memunculkan kekeliruan, kesimpulannya berlaku umum, menggunakan bahasa denotatif (arti sebenarnya) bukan konotatif

Artikel ilmiah hasil penelitian  adalah formulasi atau “saripati” dari hasil penelitian. Hasil penelitian itu disajikan secara sederhana, singkat sehingga mudah dipahami.

Artikel ilmiah hasil penelitian biasanya dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah, seperti jurnal pendidikan, jurnal pgri, jurnal kkg dll.

Jenis karya  tulis ilmiah (kti)

  1. Karya ilmiah pendidikan (paper, skripsi, thesis, disertasi, laporan ilmiah)
  2. Karya ilmiah panduan (panduan pembelajaran, dan buku pelajaran (diklat)
  3. Karya ilmiah referensi (kamus, dan ensiklopedi)
  4. Karya ilmiah penelitian (naskah seminar, laporan hasil penelitian, jurnal penelitian)

Sistematika artikel ilmiah hasil penelitian

  1. Judul
  2. Nama penulis
  3. Abstrak
  4. Pendahuluan
  5. Hasil penelitian/ pembahasan
  6. Penutup (simpulan dan saran)
  7. Daftar pustaka
  8. Data diri peneliti

Perbedaan  tema, topik, dan judul

Tema berasal dari bahasa yunani; “tithenai” yang berarti  “sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah ditempatkan”.

Tema adalah  uraian dari topik yang bersifat spesifik. Tema adalah inti persoalan atau cerita.

Topik juga berasal dari bahasa yunani; “topoi” artinya “tempat” atau “pokok pembicaraan”.

Topik adalah  pokok pembicaraan  atau masalah yang dibahas.

Judul artikel

Judul artikel harus mencerminkan ide utama  atau memberi informasi kepada pembaca tentang konsep yang akan dibahas.




Hal yang harus diperhatikan sebelum menulis judul artikel

  1. Terlebih dahulu kita menentukan  tema dan topik artikel
  2. Topik harus sudah ditentukan sebelum menulis judul artikel.
  3. Sementara judul artikel  tidak selalu demikian.
  4. Kadang-kadang topik langsung dijadikan judul artikel.

Kesatu:.judul artikel terlalu singkat atau terlalu panjang.

Contoh: 1. Manusia dan agama

2. Upaya pemerintah  daerah dalam mengentaskan kemiskinan dikawasan desa tertinggal

Kedua: .judul artikel tidak provokatif (pasif)  atau tidak memunculkan rasa ingin tahu

Pembaca. 

Contoh;  

1. Masalah politik perizinan di indonesia 

2. Cinta segi tiga           

3. Pulang kampung karena wabah

Ketiga:. Judul artikel tidak relevan dengan pokok bahasan.

Contoh (artikel dengan topik bahasan perizinan):

1. Yang Kandas Yang Terhempas 

              

Keempat. Judul artikel tidak aktual.

Contoh

1. Antara mahasiswa dan dosen (judul apa pula ini?)

2. Menabur cinta dipusaran

Kelima. Judul artikel terkesan formal / kaku tidak komunikatif.

Contoh

1. Peranan polisi dalam menciptakan tertib lalu lintas

Keenam. Judul artikel tidak representatif (tidak mewakili kepentingan sebagian besar pembaca)

Contoh

1. Oh, konglomerat

2. Wow  memalukan

Ketujuh. Judul artikel tidak spesifik

Contoh

1. Politik  yang menjerat konsumen

2. Wabah korona  dimata dunia

Kedelapan. Judul artikel tidak  atraktif (tidak menarik) dan tidak memikat

Contoh

1. Perundingan damai di timur tengah

Kesembilan.  Judul artikel kurang variatif

Contoh

1. Format pembinaan dan sumberdaya politik

2. Format orde baru dan sumber daya politik

3. Format kebijakan dan sumber daya aparatur

Kesepuluh.  Judul artikel mengandung unsur sara

Contoh ;1. Sikap serakah pengusaha jawa 2. Jangan berdagang dengan cina

Kesebelas-judul artikel ambigu/ tidak relevan/ tidak jelas

Contoh ; 1.  Wabah corona bukan sekedar wabah

Kedua belas-judul artikel tidak logis

Contoh

1.  Cara mudah menyembuhkan penyakit jantung dengan olahraga  dua km setiap hari

  Mengapa artikel kita di tolak dari koran dan Majalah?
1. Pertama judul terkadang abigu atau tidak relevan dengan kondisi riil dari publik/ tidak logis
2. menulis judul masih salah
Tips menulis judul sebagai pegangan agar judul bisa dimuat di koran dan majalah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot