MAN JADA WAJADA AKBAR ZAINUDIN
SARWIYANI-PATI-GELOMBANG 12
Senin, 20 Juli 2020
Belajar
memang tidak akan berakhir, bukankah kita semua pernah mendengar bahwa belajar
sepanajng hayat. Dimana saja, kapan saja, dalam sebandingdengan segala kondisi
dan situasi. Dengan belajar akan memperoleh hasil. Seberapa besar hasil yang
kita peroleh akan sekuat tenaga yang kita keluarkan. Begitu juga dengan nara
sumber malam ini, belajar menulis sejak di pondok usia SMA. Terus dan terus
menulis hingga meraih kesuksesan yang diperoleh beliau.
Malam
ini kita akan mendapatkan pencerahan dan motivasi menulis dari bapak @Akbar
Zainudin . Beliau penulis buku best seller manjadda wajada. Kuliah malam ini
akan dimoderatori bu kanjeng.
Perkenalkan nama saya Akbar Zainudin, saya penulis buku Man Jadda Wajada. Pekerjaan saya sehari-hari adalah mengajar. Memang tidak ada lembaga tetap, karena saya mengajar di berbagai lembaga sebagai trainer. Terkadang mengajar di sekolah, pesantren, perguruan tinggi, instansi pemerintah, dan juga swasta. Materi yang saya kuasai berkisar pada motivasi; motivasi belajar, motivasi menulis, motivasi bekerja, motivasi mengajar, motivasi berwirausaha, dan motivasi hidup. Alhamdulillah, salah satu titik penting perubahan saya adalah pada saat saya menulis buku yang pertama, "Man Jadda Waja… Yang akan saya share malam ini adalah "Langkah-Langkah dalam Menulis Buku", berdasarkan pengalaman saya menulis 13 buku selama ini. Mudah-mudahan bermanfaat. Terlebih dahulu, kami dipersilakan menonton video yang sudah saya siapkan di channel Youtube saya. Dalam youtube. https://youtu.be/ZjPv5HWr6L0
LANGKAH LANGKAH DALAM MENULIS BUKU
Ringkasan dalam menulis buku telah disingkat TOJTRP
Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.
Tema
akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini
satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. Kalau
buku saya, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Asma Nadia, Novel.
Ahmad Fuadi, Novel te”ntang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya.
Bolehkah
satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut saya, karena ini terkait dengan
“branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita
dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang
bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?
Langkah
kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya
outline:
1.
Agar tulisan kita terarah.
2.
Bisa buat jadwal dan target.
3.
Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4.
Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.
Bukunya
akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus
adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.
HOW:
Bagaimana Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)
UNTUK BUKU NON FIKSI
1.
Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H.
WHAT:
Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya.
WHY:Ini
adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya
apa.
HOW
How ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah,
dan sebagainya.
Untuk
2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan.
CONTOH.
Tema:
Santri dan Menulis
WHAT
1.
Santri dan keterampilan menulis.
2.
Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.
3.
Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.
4.
dan seterusnya.
MENGAPA?
1.
Mengapa Santri Harus Menulis?
2.
Tujuan Menulis.
3.
Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.
4.
dan seterusnya.
HOW?
1.
Bagaimana cara menulis?
2.
Bagaimana membangun disiplin menulis?
3.
Tips and Tricks Menjadi Penulis.
4.
dan seterusnya.
BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?
Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya.
Tentukan
tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.
Misalnya,
ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.
Kedua:
Karakter.
Gambarkan
profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.
Ketiga:
Plot atau Alur Cerita.
Gambarkan
alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana
akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya.
Terus
ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Membuat
outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat
bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.
Apakah
wajib? Tidak harus. Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke
mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini
yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.
CONTOH OUTLINE
Saya ingin memberi contoh buku saya: "Man Jadda Wajada".
Buku
ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup.
Saya
kembali ke konsep dasar 5W dan 1H.
Biasanya
saya mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa
digambarkan sebagai berikut:
1.
Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
2.
Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3.
Apa tujuan hidup seseorang?
4.
Mengapa orang harus berubah?
5.
Darimana perubahan itu bisa dimulai?
6.
Apa saja yang harus diubah?
Setelah
WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT.
Hal-hal
yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:
1.
Apa itu sukses?
2.
Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3.
Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
4.
Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.
Setelah WHY, hal ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.
Penjabarannya:
1.
Bagaimana bermimpi besar.
2.
Bagaimana membuat rencana (action plan).
3.
Bagaimana berani memulai.
4.
Menjadi kreatif.
5.
Membangun momentum berubah.
6.
Kapan harus memulai?
Nah,
ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline buku saya "Man Jadda
Wajada"
MASIH TENTANG OUTLINE
Buku lain yang ingin saya bedah Daftar Isinya adalah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA.
Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi.
Saya mulai dengan cara yang sama; menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.
1. Apa itu sukses.
2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?
3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.
4. Sukses itu apa menurut pesantren?
5. Bagaimana caranya agar kita sukses?
6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?
Dari poin-poin itu saya jabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu saya tuliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".
Buku ini alhamdulillah sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia.
CONTOH
OUTLINE BUKU UKTUB
Satu
lagi, buku saya yang saya khususkan untuk panduan menulis buku, judulnya
"UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".
Buku
ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus
motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.
Rahasia
Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua
pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan
dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan
isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!
"Judul
buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti
dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk
belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku
yang bagus dan laris"
—Ahmad
Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara
"Para
penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya.
Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"
Ahmad
Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University
"Andai
dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa
lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"
Ollie,
CMO & Co-Founder NulisBuku.com
"Cukuplah
bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis
buku atau memiliki penerbit buku".
M.
Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira
"Melalui
bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan
yang mudah dan menyenangkan"
Nashrulloh
ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor
Saya
bagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:
1.
Sikap Mental
2.
Motif Menulis
3.
Mencari Ide
4.
Apa yang Ditulis
5.
Bagaimana Menulis
6.
Mengenal Pembaca
7.
Mengenal Penerbit.
Dari
poin-poin inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.
Karena
itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu
langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.
Saya
sarankan, highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa
yang ada dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya.
: Langkah ketiga adalah J. Buatlah
jadwal penulisan.
Kalau
daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita,
mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu
selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan
kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan
mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
CARA MEMBUAT JADWAL.
1.
Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama
Menulis-Tanggal-Keterangan
2.
Isi Nomer
3.
Isi Judul Artikel
4.
Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
5.
Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.
6.
Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
2 menit lagi Bapak ibu, sudah boleh menyiapkan
pertanyaan japri ke 089692593804 ya
Jadwal
menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal
tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri.
Karena
kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak
ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.
JUDUL
BUKU : "DAHSYATNYA BERFIKIR
POSITIF" |
||||
NO.
|
PEKERJAAN/PENULISAN
|
WAKTU
|
TANGGAL |
TANGGAL |
MULAI |
SELESAI |
|||
1 |
Membuat Tema/Judul |
1 Minggu |
6 Juli |
12 Juli |
2 |
Membuat Artikel sesuai Outline |
|
|
|
|
a. Konsep berfikir positif |
1 Minggu |
13 Juli |
19 Juli |
|
b. Berfikir positif kepada Allah |
1 Minggu |
20 Juli |
26 Juli |
|
c. Berfikir positif kepada sesama |
1 Minggu |
27 Juli |
2 Agustus |
|
d. Contoh prilaku berfikir Positf |
1 Minggu |
3 Agustus |
9 Agustus |
|
e. Berfikir Positif untuk kesehatan jiwa
|
1 Minggu |
|
|
|
f. Berfikir positif untuk kesehatan
fisik |
1 Minggu |
|
|
|
g. Berfikir positif dan Doa |
1 Minggu |
|
|
|
h. Berfikir positif dan Sabar |
1 Minggu |
|
|
|
i.
Latihan untuk berfikir positif |
1 Minggu |
|
|
|
j. Hikmah positif |
1 Minggu |
|
|
|
k.Qoutes berfikir positif |
1 Minggu |
|
|
|
l. konsep Berfikir negatif |
1 Minggu |
|
|
|
m. Hukum berfikir negatif |
1 Minggu |
|
|
|
n. Berfikir negatif dan kesehatan jiwa |
1 Minggu |
|
|
|
o. berfikir negatif dan kesehatan fisik |
1 Minggu |
|
|
|
p. larangan untuk berfikir negatif |
1 Minggu |
|
|
|
q. qoutes berfikir negatif |
1 Minggu |
|
|
3 |
Revisi Tahap Awal |
1 Minggu |
|
|
4 |
Revisi Tahap Kedua |
2 Minggu |
|
|
5 |
Revisi Akhir |
2 Minggu |
|
|
6 |
Membuat Sinopsis |
1 Minggu |
|
|
7 |
Menyerahkan kepada Penerbit |
1 Minggu |
|
|
25 Minggu |
: Langkah keempat adalah T. Tuliskan.
Outline
sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya.
Di
sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan
selesai atau tidak.
Tulis
dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna.
Langkah kelima adalah R, REVISI.
Revisilah
tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu
judul sampai sempurna.
Kalau
kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua
draft buku.
Tahap
kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1.
Data dan informasi yang kurang.
2.
Tata Bahasa
3.
Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4.
Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Langkah keenam adalah kirim ke penerbit.
Apa
yang menjadi pertimbangan penerbit?
Paling
utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
Apakah
pembaca butuh buku kita?
Siapa
yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku
kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin
besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin
besar.
Karena
itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan
siapa yang kira-kira akan baca.
Hal
kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa
kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita
harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi
pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga,
pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran
buku?
Harus
punya jawabannya.
Misalnya
iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan
Sebagainya.
Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita
tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI.
Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1.
Naskah harus sudah jadi.
2.
Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama? Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
SESI TANYA JAWAB DENGAN PENULIS
1 Izin bertanya Bunda:
Apakah
buku Man Jada Wa Jada ada pengalaman pribadi atau pengamatan? Berapa persen
pengalaman hidup menginspirasi sebuah buku. Terima kasih Ai S Dewi SMPN 1 Cibogo
Terima kasih ibu Dewi.
Buku
saya adalah buku motivasi. Sajian buku motivasi itu biasanya ada pemikiran atau
teorinya, terus ada cerita inspirasinya, dan ada kesimpulan atau kaitannya.
Nah,
cerita inspirasi itu banyak dari pengalaman pribadi dan juga dari pengalaman
teman-teman. Kalau ditanya berapa banyak, saya kira cukup banyak. Mungkin
sekitar 30-60 persen pengalaman pribadi itu menginspirasi tulisan kita.
Apalagi
kalau novel yang diangkat dari kisah nyata. Bisa jadi hingga 80% kisahnya
berdasarkan pengalaman pribadi.
Pengalaman
akan selalu memberi inspirasi dan pelajaran hidup yang luar biasa jika
dituliskan.
Demikian,
Terima kasih ibu Dewi.
2. Bahrudin dari Rembang, mau tanyaf
1.
Apakah jadwal penulisan itu harus ada target atau lepas?
2.
Jika sudah dijadwal dan ada target, ternyata endingnya melebihi target,
bagaimana menyikapinya?
terima
kasih.
Terima kasih Pak Bahruddin.
1.
Jadwal itu tergantung Bapak, apakah bukunya mau cepat selesai atau tidak. Kalau
mau cepat selesai, jadwal harus ketat. Sesuaikan dengan kegiatan kita. Jangan
terlalu memaksakan.
Misalnya;
kalau 1 buku ada 30 artikel, kira-kira setiap artikel bisa berapa hari selesai.
Yang moderat biasanya sekitar 7-10 hari untuk satu artikel.
Jangan
terlalu mepet waktunya, satu artikel dijadwalkan 1-3 hari. Nanti kita tidak
menikmati tulisan kita. Kecuali kita memang mau "ngebut".
Saya
pernah juga "ngebut" karena mau mengejar deadline pribadi.
Jadi,
jadwal tergantung Bapak Ibu. Apakah bukunya mau diselesaikan cepat atau
terserah saja.
2. Kalau melebihi target, ya tidak masalah. Kan target itu kita yang bikin. Yang penting adalah membuat bukunya selesai. Kalau misalnya telat beberapa hari, mohon dimaafkan diri sendiri Bapak. 😁😁Kecuali, Bapak menulis untuk penerbit yang sudah ada perjanjiannya, maka harus benar-benar sesuai target.Kalau saya sih, sekali jadwal dibuat, itu adalah komitmen yang harus saya ikuti. Kalau kita tidak mendisiplinkan diri sendiri, kapan mau selesai bukunya?
Demikian, semoga menjawab.Terima kasih Pak Bahrudin.
3.Menarik sekali motivasi dr Bapak, terimakasih atas ilmunya...
Menentukan tema kadang masih terlalu luas cakupannya, kadang kita tidak bisa fokus pada satu permasalahan, bagaimana kita bisa memusatkan pikiran kita pada satu tema saja?
Terima kasih untuk pertanyaan yang tidak ada
namanya dari siapa ini. 😁😁
Mengapa
kita ragu memilih tema?
1.
Takut tema ini sudah ada yang menulis.
2.
Takut nanti di tengah jalan menemui "jalan buntu".
3.
Takut tidak ada referensinya.
4.
Takut tidak menarik.
Bapak ibu sekalian. Pilihlah tema:
1.
Yang kita kuasai,
2.
Yang kita senangi.
Kalaupun
tidak kita kuasai sekarang, kalau kita senangi kita akan mau bekerja keras
mencari bahan-bahan yang bisa buat kita tulis. Apakah ke perpustakaan, mencari
di internet, bertanya dengan para ahli, dan sebagainya.
Tentukan
saja temanya, buat kerangkanya, dan mulailah menulis. Ketakutan-ketakutan itu
seringkali hanya ada pada pikiran kita.
Kalau
sudah kita mulai menulis, InsyaAllah ketakutan-ketakutan itu akan hilang.
Pasti
ada jalan keluar.
Jadi,
tidak usah bingung menentukan tema. Tentukan saja, lalu tuliskan.
Demikian,
terima kasih.
ri
Sugiastuti Solo: 4.Menarik sekali motivasi dr Bapak, terimakasih atas
ilmunya...
Menentukan
tema kadang masih terlalu luas cakupannya, kadang kita tidak bisa fokus pada
satu permasalahan, bagaimana kita bisa memusatkan pikiran kita pada satu tema
saja?
5.Tanya :Sebagai penuli pemula gimana caranya menjaga konsistensi supaya tidak kehabisan ide? (Hani-bali)
Terima kasih, pertanyaan baik sekali Ibu Hani. Agar konsisten dan tidak kehabisan ide.
1.
Banyak baca buku.
2.
Latihan menulis setiap hari. Jadwalkan setiap hari menulis 15 menit saja.
Disiplin. Nanti akan terlatih untuk bisa menuliskan berbagai ide secara baik.
3.
Ikut seminar dan pelatihan.
4.
Upload tulisan di blog dan medsos.
5.
Punya mentor menulis.
Demikian
ibu Hani, silakan dicoba dipraktikkan. Kalau sudah 21 hari berturut-turut bisa
praktik, nanti akan terasa hasilnya.
Terima
kasih.
6.Selamat malam Akbar Z
Perkenalkan
saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12
Apakah ada manfaatnya bagi penulis pemula di usia yang sudah senja... untuk apa saja manfaat menulis bagi manula? Terima kasih
Selamat malam ibu Aning.
Saya
harus cerita, ada beberapa peserta mentoring saya dalam membuat buku, sebagian
ada yang di atas 50 tahun. Dan apa yang terjadi, ternyata mereka jauh lebih
bersemangat, dan setiap minggu setor tulisan lebih disiplin dibandingkan dengan
yang muda-muda.
Mengapa
mesti menulis?
1.
Tidak ada kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak
kita selain membaca dan menulis.
2.
Menulis adalah tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam
tulisan, indah sekali hidup ini.
3.
Menulis buku itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja.
Harapan kita, "unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya.
4.
Menulis adalah tentang berbagi kebaikan. Jika kebaikan itu bisa dibagi, terus
menerus dibaca orang, kebaikan itu akan terus menjadi pahala, bahkan kalau
nanti kita sudah tiada.
5.
Menulis itu membuat kita lebih sehat. Kita setiap hari bangun dengan semangat
baru, ada target baru yang harus kita selesaikan. Apalagi yang menyenangkan
hidup kita selain bersemangat setiap hari?
Apakah
tidak terlambat? Hehehe... Ibu akan terlambat kalau tidak memulai. Kalau
sekarang memulai, ibu tidak pernah terlambat.
Percayalah,
Bapak Ibu pasti bisa. Asal mau. Asal tekun.
Demikian
ibu. Buku akan menjadi hadiah terbaik buat anak cucu kita.
Terima
kasih ibu Aning yang baik hatinya. 🙏🙏
7.Assalamulalaikum Pak Akbar. Sangat termotivasi sekali dengan 6langkah menulis TOJTRP.
Pertanyaan
saya,
Bagaimana
cara merangkum tulisan resume menjadi buku yang menarik? karena resume saya
sudah 20 lebih tapi masih ragu untuk memulainya.
Mohon
berikan tipsnya pak. Supaya enak membukukan resume. Makasihh.
AAM
NURHASANAH, LEBAK BANTEN
Terima kasih ibu Aam Nurhasanah.Ibu mohon dilihat lagi urutannya.
Tentukan
temanya, setelah itu dibuat outlinenya.
Kalau sudah dibuat outline, baru dilihat hasil resumenya, apakah ada yang masuk ke dalam outline buku atau tidak. Kalau ada yang masuk, tinggal dimasukkan ke dalam outline dengan berbagai penyesuaian. Kalau tidak masuk, jangan dipaksakan. Nanti buat buku yang lain.Ini berlaku juga bagi kita yang sudah punya banyak artikel. Mulainya bukan dari artikel-artikel itu, tetapi dari outline yang kita buat.Kalau sudah ada outline, baru kita lihat apakah artikel-artikel itu ada yang bisa dimasukkan ke dalam outline. Kalau ada, kita revisi dan sesuaikan. Kalau tidak ada, kita jadikan cadangan untuk buku yang lain.Untuk resume, silakan diteruskan.Untuk mulai menulis buku, mulailah dari menentukan tema dan membuat outline. Hayu, segera dituliskan. Demikian, terima kasih Ibu Aam.
8.Assalamualaikum Wr Wb, Siti Nurbaya AZ, SMAN Karimun, Kepri .
Kemunngkinan
apa yang membuat tulisan kita melenceng dari outline yang kita buat wsllm.
Waalaikum salam ibu Siti Nurbaya.Kalau outline sudah kita buat, apakah boleh berubah? Boleh. Sepanjang tidak melenceng dari tema. Biasanya dalam proses penulisan, memang ada penambahan atau pengurangan dari outline yang sudah ada. Tidak masalah, outline tidak kaku, fleksibel. Bisa ditambah atau dikurangi.Yang paling penting adalah tidak melenceng dari tema.Biasanya ada penambahan karena pada saat menulis kita punya ide-ide baru yang belum terpikir sebelumnya. Demikian, terima kasih ibu Siti Nurbaya.
9.Assalamu’alaaikum, Bu Kanjeng
izin bertanya
Assalamu’alaaikum Bpk Akbar Zainudin , saya bu sri dari gel.12
mau bertanya :
Apakah
selama menjadi penulis pemula pernah naskah Bapak ditolak penerbit ? Apakah
dalam membuat tulisan itu wajar mengutip buku orang terus kita tulis di daftar
pustakanya seperti buat skripsi gitu ?
Terima kasih atas penjelasannya
Waalaikum
salam ibu Kanjeng.
Apakah pernah naskah buku saya ditolak? Pernah.Tidak apa-apa kalau naskahnya ditolak. Jangan sakit hati. Biasa saja. Jadikan evaluasi.Revisi, evaluasi, lalu kirim lagi. Bisa ke penerbit awal atau ke penerbit lain.Tugas kita itu menulis. Kalau naskah sudah jadi dan dikirim ke penerbit, biarkan saja naskah itu. Kita menulis lagi naskah buku berikutnya. Kalau nanti jawaban dari penerbit adalah diterima, alhamdulillah. Kalau ditolak, kita perbaiki, dan kirim lagi.Dan, kita juga punya naskah buku yang lain. Begitu seterusnya sehingga menulis itu akan terus menjadi kegiatan kita.Untuk masalah kutipan, tidak masalah mengutip dari orang lain. Pengutipannya boleh seperti yang ada di skripsi.Namun demikian, kutipan dari orang lain itu jangan banyak-banyak. Kira-kira 10% saja, paling kan hanya kutipan definisi. Selebihnya hasil pemikiran sendiri.Kalau kutipan kita di atas 50%, lalu mana hasil pendapat kita? 😁😁Demikian, terima kasih
10 Bagaimanakah cara menemukan genre tulisan kita?
Apakah
cukup mengembangkan satu topik tulisan atau boleh nulis apa saja ?gimana
sebaiknya?( Hani Bali)
Terima kasih ibu Hani.Ibu bisa menulis berbagai genre untuk pertama kali. Nanti setelah beberapa tulisan, akan ada pilihan dan ketertarikan kita, tulisan dengan genre apa yang paling nyaman untuk kita tulis.Menulis itu tentang kenyamanan dan kenikmatan. Menulis itu mesti kita nikmati agar bisa membahagiakan.Kalau sudah ketemu di mana kita nyaman menulisnya, di situlah kita terus mengolah bidang yang kita senangi sehingga akan kita kuasai.Ada beberapa orang yang memang menulis apa saja. Tetapi bagi saya, penting untuk menentukan "branding" diri kita di tema apa. Karena hal itu juga menentukan kompetensi kita.Kompetensi seseorang akan diakui sesuai keahlian dan bidang yang digeluti. Semakin mendalam seseorang menekuni satu bidang tertentu, akan semakin kompeten.Begitu juga dengan tema kita dalam menulis. Pertama kali, boleh di tema dan genre apa saja. Setelah itu tentukan.Kan lucu juga kalau JK Rowling menulis buku motivasi.Begitu ibu. Semoga menjawab.Terima kasih. 🙏🙏
11.Mohon ijin bu, sebelum nya saya disini bukan sebagai orang yang suka menulis tapi dilingkungan saya justru banyak teman saya yang senang sekali dalam dunia menulis saya sedikit demi sedikit mengamati, secara objektif saya melihat bahwa beberapa teman saya menulis dengan menjadikan lingkungannya(kehidupan sekolahnya) sebagai objek dari ceritanya.. pertanyaan saya apa kah ada batasan ide tertentu seorang penulis untuk menuangkannya ke dalam buku?
Oktavianus
, Siswa Kelas 10 SMAN 1 Sampit
Terima kasih Oktavianus. Menulislah sebebasmu. Jangan dibatasi. Apa saja.Apalagi anak muda sekarang. Menulis dengan kreativitas sendiri yang berbeda dengan para pendahulu.Tidak perlu dibatasi apa-apa. Menulislah sesukamu dengan penuh kegembiraan.Yang tidak boleh.1. Menghina orang lain.2. SARA3. Melanggar Aturan dan Undang-Undang. Demikian.
12.Terima kasih, Pak Akbar, karena telah sudi berbagi. Semua yang
Bapak sampaikan tentang prinsip dan kiat menjadi seorang penulis sukses memang
jarang saya bisa melaksanakannya. Sebaliknya, banyak kelemahan yang Bapak
sampaikan, justru sering saya lakukan😊 Tulisan saya
terbengkalai separoh jadi. Saya punya naskah novel, cerpen, puisi, bahkan
sebuah naskah yang berkisah kehidupan nyata seorang yatim yang akan saya kemas
dalam kisah inspiratif, juga tak kunjung saya selesaikan. Saya sering
kehilangan mood untuk menulis? Apa Bapak pernah mengalaminya dan bagaimana
mengatasinya?
(HAMDANI
- KEPRI)
Bapak Hamdani yang baik hatinya,Bapak tidak sendiri. Banyak orang melakukan hal yang sama.
Yang
penting sekarang Bapak mulai bisa mengatur ulang, membuat langkah baru,
strategi baru, semangat baru, dan komitmen baru.
Mood
itu Bapak Ibu yang atur kok. Bapak bisa buat jadwal menulis setiap hari, 15
menit saja. Bisa pagi, siang, sore atau malam. Lakukan dengan penuh disiplin.
Kalau
kebiasaan baru ini sudah ada, saya yakin akan membantu kita untuk hidup lebih
teratur. Kalau sudah teratur, tulisan itu pasti akan jadi. Sedikit demi
sedikit, lama-lama akan menjadi banyak.
Mudah-mudahan
kita bisa membangun komitmen baru setelah ini. Komitmen itulah yang akan
mengelola mood tetap positif.
Demikain Pak. Sukses buat Bapak ya
13. Mohon ijin bertanya pak amir
Saya Dwi Mulyanti dari SMKN 1 Kademangan Kab. Blitar Jawa Timur
Saya tertarik dengan menulis opini di sebuah surat kabar. Nah,yg saya tanyakan. Trik menulis opini dalam surat kbr itu seperti apa ya pak?supaya argumen atau opini kita tepat sasaran dan diterima .Terimakasih
Terima kasih Ibu Dwi.
Untuk menulis di surat kabar, faktor utama adalah kekinian. Opini mesti menyangkut hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan.Selain itu, pemikiran dan tanggapan kita sebagai penulis juga harus menonjol.Kan kalau opini itu kita memunculkan masalah. Kita analisis, dan kita berikan solusi atas permasalahan tersebut.Mesti ada pemikiran yang jelas dari kita apa untuk menjawab permasalahan yang ada. Kalau tidak ada usulan kita dalam menanggapi masalah tersebut, bukan opini jadinya.Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Di YouTube saya ada 2 video wawancara saya tentang bagaimana menulis di koran. Silakan dilihat di sana.
14. Selamat Malam.Saya .Ni Ketut Suastiwi Guru TK Negeri Desa'Tusan Kecamatan Banjarangkan Klungkung Bali.
Terkait dengan petunjuk BAPAK di awal bahwasanya Menulis sebaiknya hanya 1 TEMA Terkait dgn BRANDING. Kebetulan saya suka menulis Lagu anak 2 khusus nya dan ada juga Lagu Penyuluhan ttg Program KB Keluarga Berencana.Tapi saya fokus ke Lagu PAUD.
Untuk mencoba BRANDING.. berarti..saya harus lebih banyak menulis ttg .5 W ..LAGU PAUD?? Mohon Petunjuk Bapak.Hatur Nuhun
Selamat
malam Ibu Ketut Suastiwi,
Bagus sekali pertanyaannya.Ibu berarti menulisnya tentang anak-anak. Lagu-lagu, pendidikan anak, parenting, pokoknya tentang anak-anak.Tema tentang anak kan luas sekali. Jadi, branding ibu adalah pakar pendidikan anak.Sudah, ibu boleh fokus saja di sana. Biar orang-orang juga mengenal ibu sebagai pemerhati dan pelaku pendidikan anak. Demikian, Terima kasih. 🙏🙏
Channel sama dgn yang di awal muncul ya Pak?Iya, di channel akbarzainudin, di playlist motivasi menulis.
15.Assalamualaikum wr wb... Sblmnya perkenalkan nama saya,
Sunaryo, dri Berau, Gelb.11.
Mhn
ijin bertanya : Kiat2 (motivasi) apa
saja yg bs menumbuhkan semangat kita utk ttap menulis, mengingat umur kita yg
sdh tdk muda lg. Terimakasih
Terima kasih Bapak Sunaryo.
Agar
terus punya motivasi kuat:
1.
Bergabung dengan teman-teman penulis.
2.
Ikut seminar dan pelatihan.
3.
Baca buku-buku tentang menulis.
4.
Upload hasil tulisan di Medsos dan Blog.
5.
Kalau ada lomba, ikuti.
6.
Punya target menerbitkan buku.
7.
Buat Jadwal menulis setiap hari.
8.
Punya mentor menulis.
Bapak
Ibu silakan mau mulai dari yang mana. InsyaAllah semangat akan terus terjaga.
Demikian,
terima kasih. 🙏🙏
16.Bgaimana kiat dan trik bagi kita sebagai penulis pemula supaya tulisan yang tulis nanti bisa menjadi menarik dan enak dibaca bagi orang yang membaca ? Ika Elis Lumajang
Ibu Ika,
Pertama,
berhenti terus mengucapkan bahwa kita adalah penulis pemula. Kan sebenarnya
tidak pemula juga. Kita sudah melewati banyak tugas menulis saat kuliah, saat
mengajar.
Kedua,
yakin bahwa kita bisa. Keyakinan ini memegang peranan sangat penting saat kita
menulis.
Ketiga,
hilangkan semua ketakutan dan kekhawatiran. Takut buku ditolak, takut buku
tidak dibaca orang, takut dicemooh, takut ditertawakan, dan sebagainya.
Hilangkan
semua ketakutan dan kekhawatiran. Mulai saja.
Keempat,
sebagai sebuah keterampilan, tulisan kita akan semakin berkualitas jika kita
disiplin berlatih. Disiplin itu ibunya kualitas.
Kalau
ingin menjadi penulis, tetapi tidak mau berdisiplin, keinginan itu tidak akan
pernah terwujud.
Menulis
itu lebih banyak mengenai SIKAP MENTAL dibandingkan dengan KETERAMPILAN. Bukan
pinternya, tetapi mau atau tidak.
Menulis
itu lebih banyak tentang KEMAUAN, TEKAD, DISIPLIN, PANTANG MENYERAH, dan TERUS
BELAJAR. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah bisa menjadi penulis.
Demikian,
Terima kasih ibu Ika.
17. Assalamu'alaikum.Pak Akbar dan Bu Kanjeng, luar biasa sharing ilmunya. Bagaimana Bp memanagement waktu utk menulis agar bisa memenuhi schedule , mengingat kesibukan Bp sbg trainer juga. Terimakasih (Suprapti - SMP N 1 Ciater Subang- gel 14)
Terima kasih ibu Suprapti.
Pertanyaan bagus.Kapan saya menulis? Biasanya saya menulis sekitar 1-2 jam setiap hari. Sebelum subuh dan sesudah subuh.Sekitar jam 06.00 pagi saya sudah selesai menulis dan siap menjalankan aktivitas di kantor. Jadi, menulis itu tidak mengganggu aktivitas kantor.Kuncinya, SETIAP HARI. Kalau tidak setiap hari, tidak bisa.Bapak ibu bisa mulai dengan 15 menit SETIAP HARI. Bisa sebelum atau setelah subuh, atau sebelum tidur.Mungkin bisa dikurangi yang masih suka nonton DRAKOR 😁😁, atau menghabiskan waktu berjam-jam memelototi WA dan Tiktok. Kurangi saja 15 menit, hidup kita akan menjadi lebih produktif.Demikian, mudah-mudahan kita bisa mengelola hidup kita menjadi lebih baik.Terima kasih.
Penawaran Khusus Bagi Anda malam ini.
Buku UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku
dalam 180 Hari, diskon 30%, yang pesan malam ini. Pembayaran boleh besok. Harga
Rp 100.000, diskon 30%, jadi hanya Rp 70.000 plus ongkos kirim. Plus tanda
tangan asli dan nama Anda. 😁😁
Yang beli buku, ada juga kejutan
berikutnya, yang pastinya sayang untuk Anda lewatkan. Tentu tentang menulis dan
menerbitkan buku. Anda tentu ingin tulisan Anda diterbitkan bukan?
Silakan hubungi Ibu Ikoh di 0857-1195-6118
sekarang juga.
Hadiah dari saya, eBook "386 Tanya Jawab tentang Menulis".Link Video ini boleh dishare ke yang lain. Biar mereka ambil sendiri filenya langsung dari saya.Salam,
Akbar
Zainudin
https://youtu.be/kF-Qhfq2MO8
SIMPULAN
Sebagai
closing statement,
Menulis itu tentang latihan. Bukan bagaimana Anda tahu bagaimana menulis sebanyak-banyaknya, tetapi bagaimana Anda berlatih sebanyak-banyaknya.
Semakin
banyak berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Itu saja kuncinya.
Mulai
dengan tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta
untuk bermanfaat bagi orang banyak.
Ikuti
dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari.
InsyaAllah
hidup dan nasib kita akan berubah.
Bismillah.
Malam ini jadikan momentum kita naik kelas dan melesat lebih tinggi.
Mudah-mudahan
bermanfaat. Mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Sekali
lagi, terima kasih banyak Om Jay, Ibu Sri dan rekan-rekan sekalian yang luar
biasa.
Kehormatan
besar bisa berbagi dengan Bapak Ibu sekalian.
Sampai
ketemu di lain kesempatan.
Salam
Man Jadda Wajada,
Coach
Akbar Zainudin
Wassalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Komplit, mantap
BalasHapusmantap BuAning, semangat terus
BalasHapusMantap bu Aning
BalasHapusLengkap selalu resumenya buk..
BalasHapusmntap keren, lnjutnya karyanya dgn terus menulis.
BalasHapushttp://elanjaelanialfatih.blogspot.com/2020/07/resume-kuliahelanpertemuan-ke-2220-juli.html
Kpd Yth Bapak/ Ibu, di persialahkn untuk berkunjung ke Resume ini. smg brmnfaat.
mantap bu, mampir ya https://diansariati.blogspot.com/2020/07/man-jadda-wajada-6-langkah-menulis-buku.html
BalasHapusMantab
BalasHapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/rumus-menulis-buku-ala-melenial.html
Selalu TOP Bunda aning...
BalasHapusSemangatnya harus ditiru
Mantul resumenya