Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Rabu, 10 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU


Nama : Sarwiyani
Asal    : SMP N 1 Pucakwangi-Pati 
Rabu, 10 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU 
BERSAMA
AGUNG PARDINI

            GURU AGUNG [Agung Pardini] Lahir di Bogor, 29 Jumadil Awwal 1401 Muslim, Telah Menikah, Tinggal di Nanggewer 03/04 Cibinong Bogor 
https://goo.gl/maps/MmuSyMSUiiD2 Konschooltan pada MADRASAH 5.0 | 
Master Teacher pada SEKOLAH GURU INDONESIA | 
Mentor pada SEKOLAH KEPEMIMPINAN BANGSA DOMPET DHUAFA S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta S2 Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 
Menjadi GURU, Tutor, dan Korektor buku pada mata pelajaran Sejarah dan IPS di beberapa lembaga, sekolah, PKBM, dan Bimbingan Belajar Manajer di Makmal 
Pendidikan Direktur / Master Teacher Sekolah Guru Indonesia GM Sekolah Ekselensia Indonesia GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa 
Menjadi mentor dan pemateri pada ranah pengembangan diri remaja dan pemuda 
Menjadi Trainer dan Konsultan Pendidikan, khususnya pada bidang pengembangan sistem instruksional, budaya sekolah, serta kompetensi guru 2006 
Pemakalah termuda dalam Konferensi Nasional Sejarah VIII di Jakarta 2008 Pembicara pada Public Training untuk guru di Bogor 2009 
Pembicara pada Public Training untuk guru di Depok 2010 
Pembicara pada Seminar Keguruan di Mataram NTB 2011 2012 2013 
Menjadi pengembang pada program pendampingan sekolah dari Sumatera hingga Papua 2013 
Memberi orasi pada Simposium Pendidikan Nasional Dompet Dhuafa di UI Depok Public Training dalam rangka Launching buku “Besar Janji daripada Bukti”, di Maros Sulsel dan Garut Jabar Pembicara pada Seminar Hari Pendidikan Nasional di Serang Banten 2014 
Pembicara pada Studium General SGI – School of Master Teacher di Makassar Pembicara pada Seminar Pendidikan dan Museum di Jakarta 2015 
Pembicara pada Studium General SGI – School of Master Teacher di Mataram, Medan, dan Padang Pembicara pada Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI) di UNES Semarang dan UNSRI Palembang 2016 
Pembicara pada Seminar Pendidikan Nasional di UNWIDA Klaten, Jateng 
Pembicara pada Seminar dan Workshop Kompetensi Keguruan di UIKA Bogor 2017 
Pembicara Social Leader Training Tingkat Nasional di Bogor 2018 
Pemateri pada Teachers Leader Camp Tingkat Nasional di Bogor Pemateri dalam FGD Pembuatan Road Pendidikan di DKI Jakarta Pembicara pada Studium General SGI – School of Master Teacher di Yogyakarta 2019

PROFIL GURU AGUNG

Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya  menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1 Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor Antropologi di Universitas Negeri  Jakarta (UNJ). Dalam waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai  wilayah Indonesia.

Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.

Program-program tersebut antara lain:
1. Pendampingan Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi 
        (Donatur: JICA), 2008-2010
2. Pendampingan Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar, 2010-2012
3. Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Hypermart), 2010
4. Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Majelis Taklim Telkomsel), 2009
5. Pengembangan Sekolah Cerdas Literasi (Donatur: Trakindo), 2010-2013
6. Pendampingan SMK Unggulan Bidang Alat Berat (Donatur: Trakindo), 2013
7. Pendampingan Sekolah-Sekolah di Perbatasan Indonesia: 2012-2013
8.     Pengiriman Guru-Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ke berbagai wilayah pelosok atau 3T, 
        2014-2015
9.     Membentuk School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan NTB, 
       2014-2020
10. Mengembangkan alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC, 2012-2013
11. Mengadakan diklat kepala sekolah: Milenial Leader, 2019
12. Membangun kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen Pendidikan Islam 
      bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016-2018
13. Mengembangkan model Sepuluh Kepemimpian Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi 
      Kelas a Ajar, 2018-2020    hingga 30 provinsi  Hingga saat ini masih bekerja

Wijaya: Nama Lengkap :  Agung Pardini
Nama Panggilan         :  Guru Agung
Tempat, Tanggal Lahir :  28 Jumaddil Awwal 1401 H.
Agama              :  Islam
Status         :  Menikah, 1 istri, 0 anak
Alamat Rumah      :  Kandang Roda RT 03/04, No. 82 Kel. Nanggewer Kec. Cibinong  
                                                    Kab. Bogor  Jabar  16912
E-mail  :  guruagungpardini@gmail.com
FB          : Guru Agung
Twitter                          : @GuruAgungPD
Instagram                         : GuruAgung
[18:54, 6/11/2020] Wijaya: RIWAYAT KARIER
2001 – 2008   :   Pengajar di banyak lembaga pendidikan non-formal 
2006 – 2007   :   Korektor Buku Mata Pelajaran (Asisten Editor) di ESIS / Erlangga
2008 – 2012   :   Trainer dan Konsultan Pendidikan di MAKMAL PENDIDIKAN LPI-DD
2012 – 2014   :   Manajer Pengembangan Kualitas Pendidikan MAKMAL PENDIDIKAN
2010 – skrg     :  Pengasuh  PAUD Nusa Indah Cibinong
2014 – 2016   :   Direktur Sekolah Guru Indonesia
2016 – skrg    :   Master Teacher Sekolah Guru Indonesia
2017 – 2018    :  GM Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet Dhuafa
2019 – skrg  :   GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan 
                         Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA)
: MENULIS ARTIKEL
1. Sekolah Berbasis Masyarakat Jurnal Bogor, 17 Oktober 2009 Opini
2.Mengajar Siswa Gemar Membaca Radar Bogor, 8 Maret 2010 Opini
3.Pendidikan dalam Alienasi Birokrasi Koran Tempo, 16 Mei 2013 Opini - Advertorial
4.Transformasi Kelas Ajar, Opini Republika, Januari 2020

MENULIS BUKU
1. Menabung Gula untuk Pendidikan (Saving Palm Sugars for The Education) MM – JICA, 2010 Bersama tim Masyarakat Mandiri
2. Penyulut Jiwa di Kampung Hatta Makmal DD, 2012 Bersama Surya Hanafi, dkk
3. Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya Makmal DD, 2012 Bersama Purwo Udiutomo
4 Sekolah Ramah Hijau Makmal DD, 2013 Bersama Zayd Sayfullah, dkk
5 Besar Janji daripada Bukti Makmal DD, 2013 Bersama tim
6 Bagaimana ini Bagaimana itu Makmal DD, 2014 Bersama tim Makmal

2. PEMBICARA/NARASUMBER (Non-Training)

1 Konferensi Nasional Sejarah VIII, dengan membawakan makalah yang berjudul “Media Islam 
        Revivalis” Jakarta, 2006 800 orang Kembudpar dan MSI
2 Seminar Pendidikan : Gelipa untuk Pendidikan Sukabumi, 2 Februari 2010 100 orang MM – JICA
3 Lokakarya Daerah Gerakan Rakyat KAMMI Bogor Bogor, Maret 2010 30 orang KAMMI IPB
4 Seminar: Menjadi Remaja Muslim Trendsetter Sentul,22 Agustus 2010 150 orang
5 Talkshow: Seni dalam Sejarah Islam Bogor, Agustus 2012 200 orang (siswa) Sekolah 
        Bosowa Bina Insani Bogor
6 Simposium Pendidikan Nasional Depok, 30 Oktober 2013 200 orang Makmal 
        Pendidikan DD
7 Seminar Pendidikan dan Museum Jakarta, November 2015 150 orang Museum se-DKI 
        Jakarta
8 Studium General School Master Teacher Makassar, Mataram, Padang, dan Medan, 2015 Sekolah Guru Indonesia DD
9 Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia Semarang, 2016
        500 orang IMAKIPSI
10 Seminar Pendidikan Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia Tingkat Sumatera Palembang, 2016 300 orang IMAKIPSI
11 Seminar Nasional Pendidikan Klaten, 2016 200 orang Universitas Widya Klaten
12 Seminar dan Workshop Keguruan Bogor, 2017 200 orang UIKA Bogor
13 Social Leader Training Tingkat Nasional Bogor 2018 100 orang Sekolah
        Kepemimpinan bangsa
14   Future Leader Camp 2019
15.  Young Leader Camp 2019 di Bandung, Bogor, dan Lubuk Linggau
16.  Young Leader Regional Camp di Solo 2019
17.  Muktamar Young Leader di Semarang 2020
18.  Sociopreneur Camp 2019 di Yogya
19.  Studium Generale Sekolah Pasca Sarjana UNY, 2020
20.  Studium Generale UNNES 2020
21.  Studium Generale PGSD UNNES Tegal 2020
22.  Seminar Pendidikan di UNPAS Bandung, 2020

PEMATERI PELATIHAN GURU (Public Training)

1.Publik Training (Hari Guru) Tema: Kondisi Guru Indonesia Bogor, 25 November 2008
2.Publik Training (Hari Guru) Tema: Guru Bergerak Depok, 25 November 2009
3.Publik Training (Hari Guru)Tema: Pembelajaran Efektif Jakarta, 25 November 2012
4.Publik Training (One Trainer Interactive Show) Tema: Inspirasi Guru untuk Bangsa
    Aula Kantor Gubernur NTB, 1 Agustus 2010
5.Publik Training dalam rangka Launching buku “Besar Janji daripada Bukti”, Tema: Guru Kreatif    Maros dan Garut, November – Desember 2013
6. Publik Training, Guru Kreatif di Serang Banten, 2014
7. Publik Training, Guru Kreatif di Lhokseuwe Aceh, 2014
7.Pelatihan Guru Pertamina di Cirebon, 2019
8. Indonesia Teacher Leader Camp 2020 di Sulawesi Selatan

MATERI TUTORIAL
        Izinkan pada malam hari ini saya sedikit memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan.
Berdasarkan pengalaman saya bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.
terdapat beberapa kendala:
1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.
2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
4. Ejaan yang (belum) disempurnakan
Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini?
Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif.  Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun.
Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh kesabaran dari para relawan.
        Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan. Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya
            " Buku Temani Aku Meniup Mimpi " Nah buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media.Ini murni diangkat dari  pengalaman-pengalaman mereka.
"Murid Pasif Guru kreatif" juga merupakan contoh buku karya beliau.
        Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain.
Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Berikut contohnya . "Kelana  Guru 2 Musim "
        Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.Ada yang di kepulauan. Ada yang di hutan dan pegunungan.Dan ada yang di pelosok kampung. Pernah ada guru muda kami yang meninggal dalam tugas di penempatan.
Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis pada buku di atas (warna coklat).
Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI.
Jamilah Sampara Award
            Hampir semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.
Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis? Kami punya cara yang unik.Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru"  Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI. Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi.Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.
        Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka.Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca.Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka.Makanya kita adal bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan.Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel.
Nah, Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku.Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa.
Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi".
        Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para     tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru.Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.Baik, saya akan tambahkan tentang beberapa contoh buku lain yang pernah diterbitkan.
Nah ini adalah buku yang ditulis saya bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien.
Kebetulan saya juga konsultan sekolah di Dompet Dhuafa.Rencana awalnya ini mau kita susun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan sekolah.

Buku Berjudul " Jamilah Sampara" Ya Allah, bener saya kenal, Allahumagfirlaha, warhamha wafuanha, semoga Allah mengampuni semua dosanya, dan kisahnya sangat baik bila dijadikan buku inspiratif
ita punya beberapa program, salah satunya adalah School of Master Teachers atau SMT.
Saat ini tengah diselenggarakan di NTB, Sulsel, Sulbar, dan Sulteng.
Lama programnya adalah 3 hingga 4 bulan.Tugas akhirnya adalah membuat PTK.

SESI TANYA JAWAB 

Assalamualaikum
BP Agung luar biasa ilmu dan pengalamannya. Yg ingin sy tanyakan, ketika byk baca byk menulis. Bgnm utk penyediaan buku2 referensi guru2 yg bertugas  di daerah terpencil kan listrik blm ada, internet kemungkinan sulit. Langkah 2 apa yg BPK lakukukan (dompet dhuafa) spy guru ttp berkarya / menulis dg ketersediaan buku2 tsb? Mukminin Lamongan. Mksih
            Alhamdulillah setiap tahun kita mendapatkan donasi buku.
Walau jumlahnya terbatas, ini coba kami salurkan ke beberapa daerah pelosok.alau boleh jujur, sebetulnya dari zaman dahulu pemerintah kita sdh sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke sekolah-sekolah marjinal.
Namun sayang...
Masih banyak guru yang belum termotivasi untuk membacanya. 😟😟
Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah.
Banyak buku masih terplastik rapi di dalam dus-dus

Saya siti Nurbaya Az, SE
Karimun, Kepri. 
Pak, daerah 3 T di Karimun bisa tidak dapat bantuan dompet dhuafa. Gelombang 12. Wassalam.
Semoga kita bisa ke sana.

Untuk Kepri, program kita baru sampai Pangkal Pinang. Ini masih Kota ya 😁
Pernah juga ada program lain di Riau, tepatnya di kepulauan Meranti. Membuat sekolah buat anak-anak Suku Akit.

Assalamualaikum bapak,,saya Noralia gelombang 8. Ingin menanyakan,,untuk mendapatkan buku2 koleksi dompet dhuafa, caranya bagaimana ya? Terimakasih


Saat ini buku-buku kita sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses.
Berikut linknya...EduAction e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020⁣
Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus ⁣.
Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia⁣
⁣Sila unduh dan donasi di :⁣http://etahfizh.org/ebook⁣
Kami juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/⁣⁣
⁣EduAction #Aku Kamu Aksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia⁣  
#eBook#ebooks #Eduaction #Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR. ⁣Ini contoh buku-buku yang kita release waktu akhir Ramadhan kemarin.

Lilis Erna Yulianti, SMPN 1 Kertajati Majalengka, gelombang 12 : Selamat malam pak Guru... Saya merasa senang mendengar penjelasan ttg SGI. Seandainya saya msh muda pengen rasanya bergabung hehe... Saya ingin bertanya bgmn cara koordinasi dgn setiap guru yg bertugas di tempat yg berbeda apalagi tadi ada beberapa kendala spt internet dan listrik yg hanya menyala mlm hari? Kemudian acara bedah buku apakah di sklh SGI atau dimana? Kalo saya pengen punya buku2 karya guru2 hebat tsb bgmn cara mendapatkannya? Jurnal yg ditulis tentunya sangat kaya pengalaman dan wawasan shg saya sangat tertarik. Terima kasih 

Tapi setiap cabang SGI di daerah juga punya agenda bedah buku sendiri.Sayangnya buku-buku kami sudah banyak yang habis versi cetaknya. Makanya kami ubah ke versi pdf atau e-book.
Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa.

Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru.
Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI:
www.sekolahguruindonesia.net

Bapak Agung. 
Sudikah kiranya bapak diundang untuk datang ke Pamekasan Madura untuk menyemangati dan membimbing kami untuk menulis?

Alhamdulillah terima kasih atas undangannya Bu.
Akhir tahun lalu saya baru saja diundang ke Kantor Bupati Sampang. Ada acara kepemudaan dan kunjungan sekolah.
Hanya sayangnya, oleh kantor saya tidak boleh kelur daerah sampai dengan Bulan Desember.



Contoh Buku 

Serial
SEPULUH KEPEMIMPINAN GURU
Edisi Ramadhan, Hari Kedua

Kepemimpinan Guru yang Kedua:
SAHABAT TERBAIK SISWA

“Pendidik hendaknya mencintai pelajar sebagaimana mencintai dirinya… Pendidik hendaknya memperhatikan kemaslahatan pelajar dan bergaul dengan pelajar seolah-olah bergaul dengan anak kandungnya yang paling mulia, yaitu (bergaul dengan) sikap lemah lembut, penuh kasih sayang, berbuat baik, bersabar atas kekasaran pelajar, kekurangan pelajar yang nyaris tidak bisa dihindari oleh setiap insan, serta buruknya tata krama pelajar pada suatu waktu tertentu.”
(K.H. Hasyim Asy’ari, Adabul ‘Alim wal Muta’allim, 2017: 92)

Pengasuhan adalah intinya pendidikan, dan sikap welas asih adalah inti dari misi keguruan. Artinya, pendidikan akan kehilangan makna terdalamnya jika sosok guru kurang memiliki sikap yang welas asih. Penguasaan utuh atas pengetahuan yang menyangkut materi ajar (kompetensi profesional) disertai dengan kecakapan mengembangkan metodologi pembelajaran (kompetensi pedagogik) masih belum cukup untuk menjadi bekal buat para guru sebagai pendidik. Masih ada dua ruang kosong yang seringkali kita abaikan, yakni kompetensi sosial dan kepribadian.

Welas asih banyak terletak pada aspek kompetensi kepribadian, namun sikap ini juga mesti terwujud dalam kompetensi pedagogik dan sosial. Ini menandakan bahwa pola pengasuhan tidak bisa dijalankan secara parsial atau terpisah-pisah. Tentu kita semua sepakat bahwa menjadi guru tidak hanya sekedar mengajar, sebab sebagai pendidik bagaimanapun guru adalah orang tua siswa saat sedang belajar di sekolah.

Baik orang tua dalam keluarga maupun guru dalam aktivitas di sekolah sama-sama bertugas untuk mendidik dengan penuh kasih sayang. Zakiah Daradjat, dkk (2016: 78-79) menekankan perlu adanya jalinan kerjasama antara guru dengan orang tua. Banyak hal yang dapat didiskusikan tentang perkembangan, kemajuan, maupun kesulitan-kesulitan yang dialami, serta cara-cara mengatasi kondisi yang berkenaan dengan bakat atau kemampuan anaknya.

Zakiah Daradjat, dkk (2016: 5-6) menambahkan bahwa pendidikan, dari sisi bahasa Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Sedang dalam bentuk kata bendanya, “rabba” ini juga kita gunakan untuk menyebut nama Tuhan. Sebab Allah SWT juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara, dan mencipta. Ini membuktikan bahwa mendidik merupakan upaya pengasuhan dalam rangka menunaikan misi dakwah sebagai hamba Tuhan yang mulia.

Sikap welas asih harus ditunjukkan dengan kemurnian, penuh otentitas, bukan pencitraan, apalagi sebuah kepura-puraan. Welas asih adalah bahasa nurani, walau abstrak tidak terlihat, tetapi mudah untuk dirasakan. Welas asih seorang guru juga tercermin dari kemampuannya dalam mengidentifikasi karakteristik setiap peserta didiknya yang pastinya berbeda-beda. Tuhan memang menciptakan setiap manusia dalam keunikannya masing-masing. Inilah mengapa guru harus menjadi sahabat terbaik siswa.

Sebagai sahabat terbaik siswa, guru harus mampu mengembangkan desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan individual. Dari aspek pedagogik, seorang guru akan semakin mudah dalam merancang pembelajaran terbaik apabila pribadi anak itu telah dipahaminya benar-benar. Sehingga sedari awal guru harus mampu membuat pemetaan siswa di dalam kelas secara mendalam dan menyeluruh. Selain berguna untuk membantu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat, pemetaan siswa ini juga bermanfaat untuk melakukan pengendalian yang cepat terhadap setiap resiko dan ancaman terhadap para siswa itu sendiri.

Duka perundungan yang masih sering mendera dunia pendidikan kita merupakan tanda-tanda mulai meluruhnya kekuatan kasih sayang dari kehidupan di sekolah, serta kian melemahnya pemetaan dan pengawasan pendidik terhadap para siswanya. Padahal satuan pendidikan sebagai pranata sosial yang memanusiakan manusia harus menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya peserta didik agar menjadi pribadi yang tidak hanya berpengetahuan, berdaya saing global, serta mampu berpikir kritis dan kreatif dalam rangka pemecahan masalah, namun harus pula terasah dalam mengelola kecerdasan spiritual, sosial, dan emosi.

Namun beragam perundungan yang kerap muncul di sekolah bukanlah kasus yang berdiri sendiri. Segala yang terjadi di sekolah jugalah cerminan dari apa yang peserta didik dapatkan dari pengaruh kehidupan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Jika setiap anak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan juga sekolahnya, maka mereka pun akan belajar untuk berempati kepada sesamanya.

Jika merujuk pada pesan Kiai Haji Hasyim Asya’ari di awal tulisan ini, maka pendidikan harus dimulai dari rasa cinta. Tumbuhkanlah rasa cinta seperti mencintai dirinya sendiri, serta mencintai seperti anak kandungnya sendiri. Maka terwujudlah apa yang kita sebut dengan silih asah, silih asih, dan silih asuh; Yakni suatu interaksi untuk saling menajamkan pikiran, saling sayang menyayangi, dan saling memelihara.

Guru Agung,
GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa DOMPET DHUAFA

Bagaimana awal mula kisah bapak bergabung dengan dompet dhuafa sampai bisa menerbitkan buku yg begitu banyak. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN

Kebetulan saya melamar langsung saat ada lowongan untuk menjadi trainer dan konsultan pendidikan di Dompet Dhuafa. Kebetulan tahun 2008, Dompet Dhuafa sedang butuh SDM dari kalangan guru/praktisi pendidikan.Seperti biasa, ada tes seleksi

Assalamu'alaikum bpk..Maaf saya sumarjiyati,GK.Mau bertannya bagaiman kita bisa bergabung. Di dompet duafa.apakah ada syarat2 tertentu untuk sekolah kmi menjadi sd binaan dari dompet duafa.terimakasih.🙏

Kebetulan tahun ini karena sedang Covid, kami sedang hentikan beberapa program di banyak daerah, salah satunya adalah program pendampingan sekolah.Semoga tahun depan kita bisa buka lagi.Nanti ibu silahkan hubungi no. WA saya ini. Cukup japri saja.Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang literasi. Namanya programnya Sekolah Literasi Indonesia.

Assalamualaikum pak guru Agung saya Candra dari MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, izin bertanya Pak..apakah menurut bapak guru yang baik itu harus memiliki kemampuan menulis?

Wa'alaikumsalam Pak Candra.Jawabannya adalah wajib bisa Pak.Tapi tidak harus dalam bentuk buku ya.Bisa PTK; Bisa Jurnal Penelitian ;Bisa Cerpen atau Puisi; Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal.Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.Kalau saya senengannya corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya.Kalau menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian.. sepi 😁

Terimakasih pak guru Agung atas materinya yang luar biasa. Perkenalkan saya dhevi dari jogja, saya tertarik dengan antologi buku yang dihasilkan. Izin bertanya pak, apakah dompet dhuafa selain menerima donasi uang juga menerima donasi buku? Maksud saya, buku baru masih segel, untuk dijual dan hasilnya di donasikan. Kawan kami dan teman2nya menerbitkan juga buku antologi cerita pengalaman mengajar di daerah 3T tepatnya di Gayo Lues, akan tetapi kawan2 ini kesulitan menjual bukunya. Tujuan awal penerbitan buku ini memang untuk donasi. Terimakasih.

Sepanjang pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel.Saran saya, untuk para guru yang senang menulia buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual.Sebagai misal, kalau di SGI, kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan.Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya  dibagikan (gratis) buat para guru2 lain.Jadi gampang laku, karena gratis. 😁

Simpulan yang saya dapatkan dalam pembelajaran malam ini adalah: 

1. Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.

2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas. 

3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".


7 komentar:

Post Top Ad

Your Ad Spot